Semarang (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang Jawa Tengah meminta pemerintah daerah setempat untuk membenahi penataan saluran air untuk menanggulangi banjir di kawasan permukiman, seperti di wilayah Tlogosari Kulon.
Ketua Komisi C DPRD Kota Semarang M Rukiyanto AB di Semarang Senin, menyampaikan keprihatinannya atas banjir yang merendam sejumlah wilayah di Kota Semarang seiring dengan intensitas hujan yang deras selama beberapa hari.
Bahkan, saat melakukan tinjauan di Perumahan Tlogosari Kelurahan Tlogosari Kulon, ia mendapatkan laporan bahwa ada 10 RT di RW 11 di kawasan tersebut yang tergenang banjir selama lima hari ini.
Kota Semarang sudah selama sepekan terakhir diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi sepanjang hari, yang mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah.
"Kami ikut prihatin khususnya di RW 11 Kelurahan Tlogosari Kulon. Setiap hujan lebat pasti air menggenang," katanya, saat meninjau banjir yang juga menggenangi halaman SD Negeri Tlogosari Kulon 06 itu.
Menurut dia, penataan saluran di wilayah tersebut masih belum baik, apalagi ada peninggian jalan di beberapa wilayah yang membuat wilayah yang belum ditinggikan menjadi tergenang.
Rukiyanto berharap jika pompa-pompa yang ada di sekitar wilayah tersebut bisa dimaksimalkan untuk menyedot genangan air.
Apalagi, katanya, ketinggian banjir yang menggenangi di wilayah tersebut bervariasi, mulai 10 centimeter hingga mencapai 60 cm.
Sementara itu, Ketua RW-11 Kelurahan Tlogosari Kulon, Endah, mengaku banjir memang kerap terjadi di wilayah tersebut jika turun hujan deras, tetapi dalam waktu tiga hari biasanya sudah surut.
Namun, katanya, banjir yang terjadi saat ini tak kunjung surut meski sudah lima hari, apalagi hujan nyaris tak pernah absen dalam beberapa hari ini yang berdampak terhadap aktivitas warga.
"Aktivitas kan jadi terganggu, apalagi ibu-ibu mau belanja kebutuhan makanan susah, transportasi anak sekolah, yang kerja juga terhambat," katanya.
Menurut dia, penyebab banjir di wilayah tersebut dikarenakan ketinggian saluran, sungai, dan jalan yang tidak seimbang.
Sungai di wilayah Tlogosari lokasinya lebih tinggi dibanding jalan, ditambah dengan saluran yang tidak tertata sehingga luapan air hujan tidak bisa mengalir ke dalam sungai dan menggenangi permukiman.
"Lokasi di sini -permukiman- lebih rendah dari sungai dan banyak yang belum dilakukan peninggian jalan. Makanya, kami minta ada peninggian jalan," katanya.
Pada kesempatan itu, Rukiyanto selaku Anggota DPRD Kota Semarang menyerahkan bantuan mie instan kepada Ketua RW 11 Kelurahan Tlogosari Kulon untuk didistribusikan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Baca juga: Wali Kota beri hibah Rp10 miliar untuk Gedung PCNU Semarang