Semarang (ANTARA) - Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu, dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI)—organisasi profesi musik yang didirikan sejak 1986—akan menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) PAPPRI di Provinsi Sulawesi Utara mulai 20 hingga 21 Februari 2025.

Kegiatan Rakernas dan Rapimnas PAPPRI yang dimandatkan dalam AD/ART organisasi, kata Sekretaris Jenderal PAPPRI Dwiki Dharmawan, wajib dilaksanakan paling tidak sekali dalam 1 tahun. 

Menurut Dwiki Dharmawan, Provinsi Sulawesi Utara dipilih menjadi tempat penyelenggaraan dengan pertimbangan, antara lain, karena banyak legenda musik dan talenta-talenta musik tanah air yang berasal dari provinsi tersebut.

"Banyak penyanyi, musisi, dan komposer asal dari Sulawesi Utara yang mewarnai perjalanan musik di Tanah Air," kata Dwiki Dharmawan dalam rilis yang diterima di Semarang, Rabu petang.

Selain itu, pihak DPD PAPPRI Sulawesi Utara yang diketuai oleh Joune Ganda juga antusias dan siap untuk melaksanakan hajatan penting dari organisasi profesi yang juga telah turut membidani lahirnya beberapa organisasi musik seperti Karya Cipta Indonesia (KCI), Yayasan Anugerah Musik Indonesia (AMI), Lembaga Manajemen Kolektif (LMK PAPPRI), Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Musik Indonesia, dan  Federasi Serikat Musik Indonesia (FESMI).

"Pihak panitia pelaksana sepakat tempat pelaksanaan acara di Kabupaten Minahasa Utara," kata Berto Izaak Doko sebagai Wakil Ketua Umum PAPPRI yang juga Ketua Panitia Pelaksana Rapimnas dan Rakernas PAPPRI menambahkan.

Berto berharap seluruh DPD PAPPRI dari 22 provinsi bisa hadir. Selain itu, panitia juga akan mengundang Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dan Pemerintah Kota Manado untuk hadir pada acara pembukaan.

Sebagai rangkaian dari acara tersebut, lanjut Berto, PAPPRI akan melaksanakan agenda penanaman bibit pohon kayu cempaka, yang merupakan bahan baku kolintang alat musik khas Minahasa.

Diketahui bahwa kolintang bersama balafon alat musik tradisi dari Afrika di akhir Desember 2024 dikukuhkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia oleh UNESCO. Dalam hal ini, PAPPRI sebagai organisasi pemusik dan juga mitra Pemerintah merasa terpanggil untuk memperhatikan pentingnya ketersediaan pasokan kayu untuk pembuatan instrumen kolintang.

Selain pelaksanaan rakernas dan rapimnas, kata Berto, peserta juga akan berkesempatan menyaksikan konser The Piano Man Goes to Manado, yang merupakan kelanjutan konser tunggal Tony Wenas setelah sukses menggelar konser di Jakarta pada tanggal 7 Juni 2024 dan di Surabaya pada tanggal 19 Oktober 2024.

Tony Wenas adalah Ketua Umum DPP PAPPRI periode 2022—2027 sangat antusias untuk bisa tampil kembali di Kota Manado.

Dalam kegiatan The Piano Man Goes to Manado yang digelar oleh PAPPRI Live, sebuah unit usaha dalam PAPPRI, akan dilaksanakan beberapa event seperti talkshow yang akan menghadirkan narasumber tokoh-tokoh musik nasional, workshop musik, bazar UMKM, dan parade musik.

Seluruh rangkaian acara The Piano Man Goes to Manado akan digelar pada tanggal 22 Februari 2025 di Grand Kawanua Ballroom Novotel Manado.

Dwiki Dharmawan menambahkan bahwa acara The Piano Man Goes to Manado untuk menyambut Hari Musik Nasional pada tanggal 9 Maret 2025 yang kebetulan tahun ini masuk pada bulan Ramadan 1446 Hijriah.

Tema dari perhelatan nasional di Sulawesi Utara ini adalah Harmoni Musik Indonesia, Tradisi, Inovasi, dan Globalisasi dengan subtema Bersama PAPPRI Kita Jadikan Musik sebagai Alat Pemersatu Bangsa.