Semarang (ANTARA) - Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana mengingatkan jajaran Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Jawa Tengah untuk tidak lengah dalam pengendalian inflasi menjelang Ramadhan 1446 Hijriah meski sejauh ini masih terkendali.
"Kondisi ini sangat baik ketika menghadapi bulan puasa dan Lebaran," katanya, di Semarang, Kamis.
Menjelang Ramadhan 1446 Hijriah, kata dia, inflasi di Jateng dalam kondisi yang terkendali, yakni pada angka 1,28 persen secara year on year (YoY) pada Januari 2025.
Meski demikian, ia mengingatkan kepada TPID Jateng, seluruh kepala daerah dan pihak terkait lainnya untuk memberi perhatian penuh terhadap pengendalian inflasi.
Hal-hal yang perlu diwaspadai, kata dia, antara lain curah hujan tinggi, sebab apabila tidak ada strategi dan adaptasi yang baik maka bisa berpotensi turunnya produktivitas pertanian, serta distribusi barang.
Apalagi, kata dia, banyaknya jumlah pemudik yang masuk dan melintas di Jateng juga berpotensi meningkatkan kebutuhan bahan pokok atau sembako.
Menurut dia, Jateng merupakan lumbung pangan nasional sehingga memiliki posisi dan peran strategis dalam menjaga stabilitas harga pangan, mengendalikan inflasi, serta memastikan tercapainya ketahanan pangan.
"Untuk itu perlu dilakukan upaya seperti peningkatan produktivitas padi, pengembangan pangan lokal seperti mocaf dan sorgum, hilirisasi produk pangan, serta penguatan data neraca pangan daerah," katanya.
Selain itu, kata dia, pentingnya optimalisasi badan usaha milik daerah (BUMD), pengembangan rantai pasok (supply chain), mendorong program Makan Bergizi Gratis (MBG), mendorong pembiayaan sektor pangan, dan pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM) serentak menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).
Langkah-langkah itu, kata Nana, diharapkan mampu menjaga stabilitas harga pangan, mengendalikan inflasi, serta memastikan ketahanan pangan yang berkelanjutan di Jateng.
Baca juga: Pemkab-TPID Banyumas gelar GPM untuk kendalikan harga sembako