Semarang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mulai melakukan identifikasi potensi pendapatan asli daerah (PAD) yang bisa dioptimalkan hingga 2029 guna mendongkrak pendapatan daerah setempat.
Sekretaris Daerah Jateng Sumarno, di Semarang, Kamis menyatakan bahwa penyusunan rencana PAD jangka menengah Jawa Tengah 2025-2029 tidak hanya bicara target tetapi juga strategi dan identifikasi potensi pendapatan.
"Kita harus sudah memikirkan bagaimana bisa meningkat lagi. Strateginya apa, kita pikirkan bersama. Ketika bicara jangka menengah sampai 2029. Kita harus sudah punya perhitungan sampai 2029," katanya.
Hal tersebut disampaikan saat membuka kegiatan Pra Rapat Koordinasi Penyusunan Pendapatan Jangka Menengah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2025-2029 di Kantor Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jateng.
Ia mengatakan bahwa semua perhitungan yang dilakukan tersebut harus berbasis data dan sesuai dengan potensi-potensi yang ada sehingga target bisa dicapai.
Diakuinya, tantangan pemerintah daerah ke depan akan sangat beragam, terutama situasi dan kondisi saat ini yang memaksa pemerintah daerah untuk mandiri.
Jadi, kata dia, PAD menjadi salah satu instrumen pendapatan yang dapat dikelola sendiri untuk pendanaan program-program yang menyejahterakan masyarakat.
Untuk itu, Sumarno menekankan agar strategi peningkatan pendapatan harus dipikirkan bersama, tidak hanya oleh Bapenda, tapi juga seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Jateng.
"Dengan berbagai tantangan ke depan, kita harus bisa berinovasi dan berkreasi. Kebutuhan belanja ke depan tidak berkurang, tetapi makin bertambah," katanya.
Olah karena itu, ia berharap rapat koordinasi tersebut mampu menghitung potensi pendapatan secara optimal.
"Semoga PAD meningkat dan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa Tengah," katanya.
Sementara itu, Kepala Bapenda Jateng Nadi Santoso mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan persiapan menuju pelaksanaan rakor yang akan diselenggarakan satu bulan ke depan.
Rapat pendahuluan tersebut diikuti oleh seluruh perwakilan OPD yang berkontribusi dengan pendapatan daerah.
"Rakor ini sekalian penyusunan rencana pendapatan jangka menengah daerah, untuk lima tahun ke depan," katanya.
Baca juga: Siswi SMK di Semarang tewas tertabrak KA