Kudus (ANTARA) - Perusahaan rokok di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, diperkirakan siap menampung 2.000 eks pekerja di PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) di Kabupaten Sukoharjo yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK), kata Gubernur Jateng Ahmad Luthfi.
"Tadi dari pihak PT Djarum siap 2.000 pekerja. Kami dari Pemprov Jateng sifatnya hanya membantu penyiapan sarana dan prasarana mana kala ada hal-hal yang perlu diakselerasi, kita siap," ujarnya saat kunjungan kerja ke PT Djarum Oasis Kudus, Rabu.
Terkait adanya PHK terhadap 10.000 buruh pabrik tekstil tersebut, Pemerintah Provinsi Jateng terus berupaya menjalin komunikasi secara intens dengan lintas sektor dalam rangka mengurangi dampak sosial adanya PHK tersebut.
Selain itu, kata dia, pemerintah juga menyiapkan hampir 22 perusahaan yang akan mengampu karyawan, mana kala nanti tidak tertampung.
"Kami juga menyiapkan balai latihan kerja (BLK), ketika karyawannya ingin bekerja mandiri. Programnya tentu dari Kementerian Tenaga Kerja dan BLK kami siapkan," ujarnya.
Pemprov Jateng, kata dia, juga akan mengupayakan jaminan hari tua (JHT) dan tunjangan hubungan kerja dimaksimalkan penyerahannya sebelum Lebaran.
"Sifatnya kita membantu, termasuk mengoptimalkan keberadaan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di wilayah Pabrik Sritex. Kami juga sudah berkomunikasi dengan Bupati Sukoharjo untuk mendata pelaku UMKM, nanti diakselerasi sehingga dampak sosial bisa diminimalkan," ujarnya.
Untuk bisa menyelesaikan 10.000 eks pekerja Sritex, kata dia, memang butuh dukungan banyak pihak dan tahapan panjang yang harus dilalui. Misalnya, pemilahan keinginan dari masing-masing pekerja serta analisa, termasuk bagi yang berdomisili di luar Sukoharjo.
"Kolaborasi dengan pusat dan kabupaten kota harus bersama-sama. Hal ini kewajiban kita sebagai pengemban wilayah harus menyiapkan dan memberikan solusi," ujarnya.*