Banjarnegara (ANTARA) - Pegiat Asosiasi Champion Cabai Indonesia (ACCI) Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Teguh Suprapto optimistis harga berbagai jenis cabai khususnya cabai rawit merah berangsur turun dan tetap stabil saat momentum Lebaran 2025.
"Insya Allah saat Idul Fitri, harga cabai stabil. Informasi dari teman-teman Champion Cabai di sejumlah daerah tadi malam, harga aneka cabai turun semua, bahkan penurunannya sudah berlangsung sejak Selasa (4/3) kemarin," katanya di Banjarnegara, Kamis.
Ia mengakui harga aneka cabai sempat mengalami kenaikan pada awal bulan Ramadhan 1446 Hijriah, terutama cabai rawit merah yang melonjak cukup signifikan.
Menurut dia, kenaikan harga komoditas tersebut dipicu oleh minimnya pasokan karena petani di wilayah Kediri, Jawa Timur, banyak yang berhenti panen atau petik cabai pada awal bulan Ramadhan.
"Jadi, pasar kosong, harga naik, tapi sekarang turun drastis, tambah lagi kemarin terjadi banjir di Bekasi, sehingga pasarnya loyo. Cabai itu pergerakannya cepat banget, sehari saja enggak petik, harganya langsung naik, tapi kalau satu hari saja pasar enggak mau menerima, harganya langsung turun," katanya.
Ia mengatakan harga cabai rawit merah di tingkat petani pada awal bulan Ramadhan sempat mencapai kisaran Rp90.000 per kilogram, namun saat sekarang turun hingga kisaran Rp47.000-Rp55.000 per kilogram.
Bahkan, dia optimistis harga berbagai jenis cabai akan stabil saat menjelang Lebaran 2025 karena masa panen di wilayah Kediri masih berlangsung.
"Di Kediri, kalau yang di dataran tinggi itu mulai panen, kalau yang dataran rendah masa transisi habis panen, sama dengan Banjarnegara. Kalau Banjarnegara yang wilayah atas sedang persiapan tanam agar bisa dipanen saat lebaran haji atau Hari Raya Idul Adha, tapi di wilayah bawah khususnya Kecamatan Bawang masih ada panenan," katanya.
Ia mengakui petani cabai binaannya di Banjarnegara sebelumnya mendapat tugas untuk mengamankan ketersediaan komoditas tersebut pada momentum Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
Dengan demikian, kata dia, saat sekarang belum ada lahan yang siap ditanami cabai untuk mengamankan ketersediaan pasokan pada momentum Hari Raya Idul Fitri.
"Mudah-mudahan ke depan ada petani yang siap tanam cabai untuk mengamankan ketersediaan pasokan saat lebaran," katanya.
Ia mengatakan selama ini lahan di wilayah atas Banjarnegara didominasi cabai merah keriting dan cabai rawit hijau.
Akan tetapi saat sekarang, kata dia, petani di wilayah itu mulai mencoba untuk membudidayakan cabai rawit merah.
"Enggak tanggung-tanggung, satu petani sekali nyoba 40 pieces (bungkus) benih cabai rawit merah untuk disemai," kata Teguh.