Semarang (ANTARA) - Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menyiapkan bantuan benih tanaman bagi para petani yang lahan persawahan terdampak banjir di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
"Yang jelas, kami ingin yang kena banjir begitu surut itu, bagaimana petani itu tidak terbebani untuk ongkos nanam lagi. Maka bibit kami upayakan kasih gratis untuk bibitnya, benihnya," katanya di Semarang, Senin.
Dia mengatakan hal tersebut di sela meninjau Operasi Pasar Bahan Pangan Pokok di Gerai Agri Pos, Kantor Pos Johar, Semarang.
Bantuan benih itu, kata dia, akan dipadukan dengan pendayagunaan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) yang sudah diberikan kepada petani.
"Kemudian, kami daya gunakan alsintan yang sudah kami bagi supaya dia (petani) cepat ngolah tanahnya. Jadi, enggak berlama-lama," katanya.
Ia juga sudah meminta PT Pupuk Indonesia memberikan bantuan pupuk bagi petani yang sawahnya terdampak banjir di Kabupaten Grobogan.
"Saya sudah minta ke Pupuk Indonesia sebagai produsen, sekaligus yang menyalurkan pupuk ke rakyat. Bagaimana orang yang terkena dampak banjir atau bencana itu, kan dia pupuknya sudah dipakai. Terus, kemudian kan gagal," katanya.
Ia mengemukakan tentang pentingnya petani gagal panen mendapatkan perlakukan khusus untuk mengolah lahan pertanian.
"Nah, bagaimana yang gagal tadi itu bisa mendapatkan semacam perlakuan khusus. Apakah pakai CSR atau apa karena memang jumlahnya kan enggak banyak, ya," katanya.
Ia menyebutkan setidaknya ada 60.000 hektare sawah yang terdampak banjir dari total luas lahan baku sawah di Indonesia 7,57 juta hektare.
"Memang tidak banyak kalau dibandingkan dengan total semua luasan lahannya. Cuma memang kan apapun itu sahabat kita, apapun itu saudara kita yang harus kita bantu. Aku wong Grobogan juga," katanya.
Sebagai putra daerah, ia sudah berkomunikasi langsung dengan Bupati Grobogan untuk memetakan warga yang terdampak banjir, termasuk petani dengan lahan kebanjiran.
"Saya sudah telepon tadi pagi sama Bupati Grobogan dan saya minta untuk disisir, siapa-siapa yang terkena dampak. Intinya pemerintah harus pemerintah harus selalu dekat dengan rakyatnya," katanya.
Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen menegaskan bahwa pemerintah provinsi akan bertanggung jawab membantu, termasuk bagi petani yang sawahnya terdampak banjir di Grobogan.
"Soal sawah (kebanjiran), kami akan tanggung jawab karena kan punya BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) yang untuk menangani itu. Nanti kami hitung, kami bantu, insyaallah. Enggak perlu khawatir," katanya.
Tentunya, kata dia, Pemerintah Provinsi Jateng akan berkoordinasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) di Kabupaten Grobogan untuk menghitung dampak kerugian akibat banjir.
Kabupaten Grobogan kembali dilanda banjir akibat tanggul Sungai Tuntang, Desa Baturagung, Kabupaten Grobogan jebol, sehingga mengakibatkan sejumlah rumah terdampak.
"Kami mencatat ada tiga desa yang terdampak, mulai Desa Baturagung, Tambakan, dan Ringinkidul," kata Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Grobogan Masrikan.