Semarang (ANTARA) - “La seurunge kue ya aku nyalur karo biyunge karo ramane, seiki nyong wis kesuwun banget karo PLN. Wis ana bantuan seko PLN, nyong mung teyeng ngucapna terima kasih banget," ucap Arba Setia Adi dengan raut kebahagiaan yang terpancar ketika rumahnya kini terang benderang.
Terjemahan ucapan Arba, "Sebelumnya, saya menyambung listrik dari ibu dan bapak. Sekarang saya sangat bersyukur kepada PLN. Sudah ada bantuan dari PLN, saya hanya bisa mengucapkan terima kasih banyak."
Bagi sebagian orang, listrik adalah hal yang biasa. Namun bagi Arba Setia Adi, petugas kebersihan asal Desa Kalisube, Kecamatan Banyumas, listrik adalah impian yang lama ia nantikan.
Bertahun-tahun, Arba dan keluarganya hanya bisa mengandalkan sambungan listrik dari rumah orang tua. Keinginan untuk memiliki listrik sendiri terasa jauh, hingga akhirnya harapan itu terwujud menjelang Ramadhan ini.
Bagi keluarganya, listrik bukan hanya soal penerangan, tetapi juga kenyamanan dalam beribadah di bulan suci. Dengan listrik yang stabil, mereka kini bisa menjalankan shalat tarawih, membaca Al-Qur'an, hingga menikmati sahur dengan lebih tenang dan khusyuk.
Kisah serupa dialami oleh Slamet (70), warga Glondong, Kasihan, Bantul. Setelah sekian lama hidup dalam keterbatasan, ia akhirnya mendapat bantuan sambungan listrik gratis dari program "Light Up The Dream" (LUTD). Baginya, bantuan ini bukan sekadar kabel dan meteran, tetapi juga harapan baru bagi keluarganya.
"Dulu saya hanya bisa pasrah, tapi sekarang hidup kami lebih mudah. Listrik ini membawa banyak perubahan bagi kami," ujar Slamet dengan mata berbinar.
Suhartini (56), warga dukuh Tratemulyo Weleri bersama dengan keluarganya juga merasakan kebahagiaan yang sama. Selama puluhan tahun, ia hanya bisa menggunakan listrik seadanya dengan menyalur dari rumah tetangga. Kini, di tengah bangunan bantuan dari pemerintah daerah, ia dan keluarganya akhirnya bisa menikmati listrik sendiri.
"Alhamdulillah, saya sangat berterima kasih atas bantuan ini. Sebelumnya, listrik rumah saya menyalur dari tetangga." tutur Suhartini dengan penuh syukur.
Program "Light Up The Dream" adalah wujud nyata kepedulian PT PLN (Persero) UID Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta bagi masyarakat prasejahtera. Melalui donasi dari para pegawai PLN, program ini terus memberikan manfaat bagi mereka yang membutuhkan.
General Manager PLN UID Jateng & DIY, Sugeng Widodo mengungkapkan, sejak dimulai pada tahun 2020, program ini telah menghadirkan listrik bagi ribuan keluarga yang sebelumnya belum memiliki akses. Hingga Senin (10/3), sebanyak 465 keluarga prasejahtera di Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta telah merasakan manfaatnya.
“PLN berharap tradisi berbagi ini dapat menjadi cahaya harapan bagi saudara-saudara kita yang masih belum memiliki kesempatan untuk menikmati listrik sendiri," ungkap Sugeng.
Bantuan penyambungan listrik gratis ini bukan hanya sekadar angka, tetapi juga gambaran nyata bagaimana sinergi antara PLN dan masyarakat dapat menciptakan kehidupan yang lebih baik. Dengan listrik, harapan kembali menyala, impian pun terwujud.
Sebagaimana cahaya menerangi kegelapan, PLN terus berkomitmen menerangi kehidupan masyarakat, terutama di bulan penuh berkah ini. ***