Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, memperkuat pengawasan ketersediaan pupuk petani sebagai upaya mendukung swasembada pangan program pemerintah pusat.
"Tidak boleh lagi ada kata kesulitan para petani mendapatkan pupuk karena hal ini menjadi salah satu program prioritas dari pemerintah adalah swasembada pangan," kata Bupati Batang Faiz Kurniawan di Batang, Jumat.
Menurut dia, salah satu upaya untuk mendukung program swasembada pangan memang perlu kondisi pertanian yang harus baik dan ketersediaan pupuk aman, serta mudah didapat para petani.
Saat ini, kata dia, pemerintah sudah membuat program baru seperti jika petani ingin membeli pupuk maka tidak perlu lagi menggunakan kartu tani sehingga pupuk bisa dibeli di manapun.
"Insya Allah kami juga akan mendukung program tersebut dengan cara mengawasi ketersediaan pupuk di lapangan jangan sampai terjadi kelangkaan," katanya.
Faiz Kurniawan memastikan pemerintah daerah akan ikut membantu dan mengawal gabah hasil panen petani agar bisa diserap oleh Bulog dengan harga jual minimal Rp6.500 per kilogram.
Pemkab berupaya mensejahterakan para petani agar bisa meningkat dengan cara hasil panen mereka dapat dijual dengan harga Rp6.500 per kilogram.
"Jika nanti ternyata tidak laku atau ditawar dengan harga jual di bawah standar, asal memenuhi spesifikasi bisa dilaporkan ke pemkab. Nanti bisa kami alihkan ke Bulog atau Dinas Pertanian sehingga petani tidak dirugikan," katanya.