Semarang (ANTARA) - Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Sarif Abdillah meminta peningkatan nilai ekspor provinsi ini diimbangi dengan penyediaan sarana pendukung yang memadai.

"Misalnya melalui revitalisasi pelabuhan untuk menjaga keseimbangan antara meningkatnya arus logistik barang, dengan kapasitas layanan ekspor," kara Sarif di Semarang, Selasa.

Dengan adanya revitalisasi pelabuhan tersebut, ia berharap pengusaha tidak mengirimkan produknya melalui pelabuhan-pelabuhan di luar Jawa Tengah.

"Revitalisasi kawasan pelabuhan juga bisa mendukung lalu lintas kapal kargo dengan ukuran yang lebih besar, sehingga bisa menambah volume pelayanan," kata politikus Partai Kebangkitan Bangsa itu.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Jawa Tengah di Februari 2025 tercatat mencapai 1.016,98 juta dolar AS.

Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Sarif Abdillah (ANTARA/HO-DPRD Jateng)



Ia meminta kondisi itu harus terus dipertahankan agar perekonomian provinsi ini semakin baik.

Jawa Tengah, lanjut dia, menempati peringkat kelima eksportir terbesar di Indonesia.

Kondisi itu, menurut dia, juga harus didukung dengan berkembangnya kawasan industri yang membuka peluang ekspor ke depan semakin baik.

Sejumlah kawasan industri yang dimiliki Jawa Tengah antara lain Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Kawasan Industri Kendal (KIK), serta Jatengland Industrial Park Sayung (Demak).