Batang (ANTARA) - Direktur Utama Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) Ngurah Wirawan menyatakan, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata dan properti di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, akan memberikan peluang kerja bagi masyarakat setempat.
"Kami berharap dengan adanya KEK pariwisata, akan muncul banyak hotel, kafe, restoran, laundry, dan usaha lainnya. Ini bisa menjadi kanal bagi warga yang lebih cocok bekerja di sektor jasa dibandingkan industri manufaktur," katanya di Batang, Selasa.
Menurut dia, banyak tenaga kerja lokal yang tidak memenuhi kualifikasi karena kurangnya keterampilan dan pelatihan, serta kendala faktor ketidakcocokan dengan ritme kerja di industri manufaktur.
"Ada juga yang sudah pernah bekerja di dalam tetapi beberapa bulan kemudian merasa bosan. Mungkin karena tidak terbiasa dengan sistem kerja pabrik yang statis dan mekanis yaitu mulai dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB yang hanya melihat mesin setiap hari," katanya.
Menyadari tantangan tersebut, kata dia, Kawasan Industri Terpadu Batang berupaya mencari solusi agar masyarakat tetap memiliki peluang kerja di berbagai sektor.
Selain itu, pentingnya memastikan agar keberadaan Kawasan Industri Terpadu Batang tidak hanya menguntungkan badan usaha saja namun juga bisa memberikan manfaat nyata bagi masyarakat setempat.
"Jangan sampai Batang menjadi menara gading yang hanya menguntungkan badan usahanya saja. Kita harus pikirkan bagaimana masyarakat bisa mendapatkan kesempatan kerja di kawasan ini," katanya.
Dengan pengembangan sektor industri dan pariwisata yang berjalan berdampingan, diharapkan Kabupaten Batang dapat tumbuh menjadi kawasan ekonomi yang inklusif dan memberikan peluang bagi berbagai lapisan masyarakat untuk berkembang sesuai keahliannya.