Semarang (ANTARA) - Warga binaan Lapas Semarang diberi pelatihan budi daya jamur tiram hingga cara pengolahannya sebagai bentuk dukungan terhadap program ketahanan pangan.

Kepala Lapas Semarang Fonika Affandi di Semarang, Kamis, mengatakan, pelatihan yang diberikan kepada para napi ini melibatkan Asosiasi Petani Jamur Kota Semarang.

"Ada 20 napi yang dilibatkan dalam pelatihan budi daya jamur ini," katanya.

Ia menjelaskan pelatihan diharapkan bisa memberi dampak positif dan keberlanjutan.

"Pelatihan ini diharapkan bukan hanya bersifat seremonial, namun dapat diterapkan dan terserap sebanyak-banyaknya ilmu yang diperoleh," tambahnya.

Pelatihan ini, lanjut dia, merupakan salah satu upaya untuk memberdayakan para warga binaan, khususnya yang memiliki ketertarikan pada budi daya jamur.

"Lapas bukan hanya tempat untuk menghabiskan masa hukuman, namun juga tempat pembinaan," tambahnya.

Sementara Ketua Asosiasi Petani Jamur Kota Semarang Hernanto mengatakan ilmu yang diberikan dalam pelatihan tersebut meliputi pembuatan media jamur hingga pengolahan jamur yang telah dipanen.

"Warga binaan juga akan dilatih mengolah jamur menjadi makanan yang siap dikonsumsi," katanya.

Menurut dia, nilai ekonomi dari budi daya jamur tersebut cukup tinggi.

"Media tanam yang belum dipanen pun sudah bisa dijual," tambahnya.

Ia berharap pelatihan ini bisa menjadi bekal bagi para napi usai menyelesaikan masa hukuman dan kembali ke masyarakat



Baca juga: RSJD dr Amino Gondohutomo Semarang tambah fasilitas rawat inap