"Kami melihat 'Cherrybelle' bukan sekadar grup band, melainkan sudah menjadi 'pop ikon' di Indonesia," kata Executive Produser Film "Love is U" Ardiansyah Solaiman di sela "Meet and Greet Cherrybelle" di Semarang, Minggu.

Ia menjelaskan bahwa film yang pembuatannya hanya dalam waktu 12 hari tersebut menceritakan tentang perjalanan sembilan gadis, yakni Wenda, Annisa, Cherly, Felly, Christy, Angel, Gigi, Devi, dan Ryn dalam bermusik.

Para fans "Cherrybelle" yang berasal dari berbagai usia, mulai anak kecil hingga remaja, dia mengakuinya hal itu menjadi inspirasi dalam membuat film itu sehingga menunjukkan bahwa kelompok itu digemari berbagai kalangan. "Itulah yang mendasari kami membuat film yang menceritakan tentang kehidupan mereka (Cherrybelle, red.), setidaknya menceritakan perjalanan dan pertemuan mereka hingga bisa membentuk Cherybelle," katanya.

Menurut dia, kesulitan membuat film tersebut terletak pada sulitnya mencari celah syuting di tengah kepadatan jadwal mereka. Apalagi, waktu yang tersedia untuk pembuatan film itu hanya selama 12 hari. "Ya, jadwal waktu syuting yang singkat dan kepadatan jadwal personel Cherybelle memang menjadi kesulitan tersendiri. Namun, akhirnya film itu bisa selesai cepat waktu dan segera diputar di bioskop," katanya.

"Love is U" yang menjadi film pertama yang diproduksi Radikal Films itu, kata dia, saat ini sudah ditonton sekitar 150 ribu orang sejak diputar pada tanggal 29 Maret lalu menjadi tanda sambutan positif dari masyarakat.

Berkaitan tema cinta yang diusung, dia mengatakan cinta memang kata yang tidak mudah didefinisikan. Namun, dalam film tersebut diartikan cinta secara universal, bisa kepada orang tua, sahabat, dan pacar.

Setelah film "Love is U", Ardiansyah mengaku pihaknya berencana menggarap film kedua yang masih bersegmentasi kalangan pelajar dan remaja, yakni menceritakan tentang kisah misteri pembunuhan di sekolah.

Sementara itu, Annisa salah satu personel Cherybelle mengatakan bahwa seni peran memang sesuatu yang benar-benar baru bagi mereka dan menjadi hal yang sangat menantang. Namun, itu dijadikan semacam pembelajaran. "Sutradara, para kru, dan pemain-pemain film yang lebih senior sangat saar mendidik kami dan mengajarkan tentang tahap-tahap bagaimana berakting yang baik di depan kamera," kata remaja berusia 22 tahun itu.