Api yang membakar seluruh bagian gudang, kantor, dan ruang pertemuan itu diketahui pertama kali sekitar pukul 04.00 WIB oleh salah seorang anak pemilik rumah yang bernama Agung Setyawan.

Pemilik gudang konveksi dengan dibantu oleh beberapa karyawan sudah berusaha memadamkan api dengan alat seadanya. Namun, mereka gagal karena gudang berisi kain-kain yang mudah terbakar.

Sebanyak lima unit mobil pemadam kebakaran dan belasan petugas dikerahkan ke lokasi kebakaran untuk memadamkan api.

Petugas pemadam sempat kesulitan memadamkan api karena terbatasnya sumber air di sekitar lokasi kebakaran.

Dua jam setelah kebakaran diketahui pertama kali, api berhasil dipadamkan oleh petugas Dinas Pemadam Kebakaran Kota Semarang yang berusaha keras.

Tidak ada korban jiwa maupun korban luka dalam kebakaran gudang konveksi milik Sri Sunarni tersebut, sedangkan kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

Baik pemilik gudang maupun anaknya yang ditemui di lokasi kebakaran belum dapat dimintai keterangan karena terlihat cukup "shock" dengan kebakaran yang terjadi.

Sejumlah petugas Kepolisian Resor Kota Besar Semarang dan Kepolisian Sektor Gajahmungkur melakukan penyelidikan di lokasi kebakaran untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran.

Sempat terjadi kemacetan arus lalu lintas selama beberapa saat di depan lokasi kebakaran karena banyaknya masyarakat yang berkerumun ingin menyaksikan upaya pemadaman kebakaran dari dekat.