FBI menyatakan pria itu, Ryan Snider, warganegara Kanada yang berusia 24 tahun, ditangkap dan menghadapi tuntutan federal karena mencampuri urusan awak kabin.

        "Tak ada penumpang yang cedera atau kerusakan pada pesawat tersebut. Tampaknya tak ada unsur terorisme dan Snider tak tercantum di dalam 'daftar orang yang dilarang terbang'," kata Agen Khusus Michael Leverock di dalam satu pernyataan.

        Snider bangkit dari kursinya dan bergegas ke bagian depan tak lama setelah pesawat tersebut mendarat dan sedang meluncur di landasan pacu dalam penerbangan dari Teluk Montego, Jamaika, kata beberapa pejabat.

        "Kami menghadapi pria yang kelihatannya 'linglung' yang berdiri dari kursinya di Kabin Utama setelah pesawat mendarat di Miami, saat pesawat itu meluncur di landasan pacu," kata Juru Bicara American Airlines Ed Martelle di dalam satu surel, sebagaimana dikutip AFP --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Sabtu.

        "Ia tak mematuhi instruksi anggota awak kabin agar duduk dan kemudian bergerak ke arah depan pesawat, tempat ia dibekuk. Ia diserahkan kepada polisi saat pesawat tiba di gerbang," katanya.

        Ia dibekuk oleh beberapa penumpang lain dan awak penerbangan, kata seorang pejabat bandar udara.

        Sebanyak 120 penumpang berada di dalam pesawat Boeing 757 itu, katanya.

        Snider dijadwalkan diperiksa di pengadilan Miami pada Selasa (29/5), kata FBI.