"Saya sadar China telah siap membuka jalan bagi kami. Ketika Anda melihat semua tiruan itu, Anda tahu ada banyak permintaan di sana," kata direktur pemasaran Rovio, Peter Vesterbacka seperti dikutip Reuters.

Jika perusahaan lain melawan pemalsuan melalui upaya hukum, Rovio justru mengambil pendekatan campuran seperti menyiapkan tuntutan hukum bagi sebagian pemalsu sekaligus mencari jalan untuk bekerjasama dengan para peniru.

Produsen permainan asal Finlandia itu berencana menggempur pasar China dengan toko-toko retail dan 'taman bermain' Angry Birds mulai Juli 2012.

Manajer Umum Rovio China, Paul Chen, mengatakan perusahaan peduli terhadap pelanggaran atas hak cipta dan akan melawan peniru yang memproduksi barang tiruan berbahaya.

"Kami cenderung menginginkan untuk berkolaborasi (dengan peniru)," kata Chen.

China menjadi negara pengunduh terbesar kedua (140 juta unduhan) setelah Amerika Serikat sejak permainan itu tersedia di Internet pada 2009.