"Ibarat orang memasak, kami sudah melihat semua bahan yang ada di pasaran dan memberikan menu yang berbeda," kata Manajer Penjualan Fujitsu PC Asia Pasifik, Loe Kok Lien, di Jakarta, Kamis.

Perbedaan utama Ultrabook Fujitsu dengan merek lain, sebut Lian, adalah konsumen premium sebagai segmentasi pasar yang ingin diraihnya.

Sasaran segmentasi premium itu dapat dilihat dari harga yang dibanderol pada salah satu seri Ultrabooknya, U772, pada kisaran harga Rp20 juta.

Ultrabook Fujitsu U772 diproduksi di Jepang dengan pilihan prosesor Intel Core i5 dan Intel Core i7.

Ultrabook berlayar 14 inci itu mempunyai kapasitas penyimpanan data solid state drive' hingga 285 GB dan memori hingga delapan GB. Sedangkan kapasitas baterai pada U772 hingga tujuh jam 20 menit dan berat 1,45 kilogram.

"Fujitsu U722 diproduksi langsung di Jepang, sedangkan UH572 diproduksi di China," kata Lien.

Perbedaan lain Ultrabook UH572 dari koleganya U772 adalah kecepatan prosesor, berat komputer, ukuran layar, dan kapasitas baterai.

Lien mengatakan kedua Ultrabook itu akan hadir di Indonesia pertengahan Juli ini.