Kamera kendaraan robotik beroda enam milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) itu menangkap mosaik panorama yang terdiri atas 130 foto, menunjukkan warna karat, kerikil berserakan di pinggir dinding kawah dan gundukan batu berlapis di bagian lain.

Sementara formasi yang dinamai Mount Sharp berdiri di tengah kawah tua luas itu, beberapa kilometer dari tempat Curiosity mendarat pada akhir perjalanan selama delapan bulan melintasi jarak 566 kilometer di angkasa.

Lapisan-lapisan batu yang terlihat pada gambar panorama tersebut diduga menyimpan kekayaan sejarah geologi Mars, yang menjadi target utama eksplorasi untuk mencari bukti apakah planet yang paling mirip dengan Bumi itu punya materi pendukung kehidupan mikrobia.

Menurut laman resmi NASA, para ilmuwan di pusat pengendali yang ada di Laboratorium Propulsi Jet dekat Los Angeles, Amerika Serikat, memeriksa dan mengaktifkan instrumen Curiosity untuk memastikan semua peralatan bisa menjalankan fungsi observasi sesuai rencana.

Laman kantor berita Reuters menyebutkan, proyek Curiosity yang nilainya 2,5 miliar dolar AS dan resminya dinamai Mars Science Laboratory (MSL) merupakan misi astrobiologi pertama NASA sejak penyelidikan Viking tahun 1970-an.

MSL disebut-sebut sebagai laboratorium bergerak dengan perangkat laboratorium geokimia terlengkap yang pernah dikirim ke antariksa.

Kendaraan robotik itu dilengkapi sejumlah instrumen termasuk alat deteksi radiasi, analisis mineral dan kimia, analisis sampel Mars dan spektrometer partikel alfa sinar X.

Saat ini ilmuwan yang terlibat dalam misi penjelajahan ke Mars mulai membuat peta geologi area seluas 390 kilometer persegi di kawasan Kawah Gale, termasuk didalamnya area pendaratan Curiosity.