"Berdasarkan rekaman pertarungan Choi, ternyata dia memiliki keunggulan pada pukulan 'hook' kanan yang keras dan ini yang perlu diwaspadai Daud Yordan," kata Damianus Yordan ketika dihubungi dari Semarang, Kamis.

Selain pukulan "hook" kanan yang keras, lanjut dia, Choi merupakan petinju yang berpengalaman terlihat dari sisi usia maupun rekor bertarungnya.

Choi Tseveenpurev, petinju kelahiran Ulan Bator, Mongolia, 6 Oktober 1971 (41 tahun) memiliki rekor bertarung 36 kali menang (24 di antaranya dengan KO) dan lima kali kalah, sedangkan Daud Yordan berusia 25 tahun dengan rekor bertarung 29 kali menang (23 di antaranya dengan KO) dan dua kali kalah.

Ketika ditanya strategi untuk menghadapi petinju Inggris yang memiliki pukulan 'hook' kanan yang keras. dia mengatakan, dirinya sudah mencoba mengantisipasi hal itu dengan cara Daud berlatih dengan mitra tanding.

"Kita sudah persiapkan strategi untuk menghadapi pukulan Choi dengan dua mitra tanding dari Filipina dan satu dari Australia," tukasnya.

Ia menambahkan, sekarang ini Daud Yordan tinggal menjaga kestabilan berat badannya hingga menjelang pertarungan mendatang. "Berat badan Daud sudah masuk ke berat ideal yaitu 57 kilogram (berat ideal kelas bulu adalah 57,1 kilogram)," ucapnya.

Ia menambahkan, dirinya tetap memasang target Daud bisa memenangkan pertarungan mendatang karena melawan Choi merupakan pertama kali bagi Daud untuk mempertahankan gelar juara dunia kelas bulu IBO.

Daud Yordan meraih gelar juara dunia kelas bulu IBO setelah menang dengan KO pada ronde kedua atas petinju Filipina Lorenzo Villanueva di Marina Bay Sands, 5 Mei 2012.

Pada pertarungan Daud Yordan melawan Choi Tseveenpurev akan dipimpin wasit Phil Austin dari Australia dengan tiga juri yaitu Steve Marshall (Australia), Bruce Mc Tavish (Selandia Baru), dan Cherdchai Srirat dari Thailand.

"Saya tahu wasitnya dari Australia, tetapi bagi saya siapapun yang menjadi wasit tidak masalah, tergantung pada Daud Yordan untuk bisa memenangkan pertarungan melawan Choi," katanya.