Presiden Akan Buka Puncak HKSN di Ternate
Jumat, 14 Desember 2012 13:03 WIB
Ketua Umum Gerakan Kesetiakawanan Sosial Indonesia (GKSI) H.M. Jusuf Rizal. (Foto Istimewa)
Menurut Menteri Sosial, Saleh Asegaf Al Jufri berbagai kegiatan sosial dilaksanakan seperti bedah 500 rumah, donor darah, pengobatan gratis, dll. akan dilaksanakan di Provinsi Maluku Utara.
"Diharapkan kegiatan hari kesetiakawanan sosial ini akan mampu mendorong rasa kebersamaan, kepedulian dan saling berbagi di antara kita semua guna mencapai kesejahteraan dan ketahanan bangsa," kata Ketua Panitia HKSN, Velix Wanggau, yang juga menjadi Staf Khusus Presiden SBY terkait dengan peringatan HKSN bersama Dirjen Dayasos, Hartono Laras, di Jakarta, Jumat.
Lebih lanjut dikatakan kesetiakawanan sosial harus terus dikembangkan dalam masyarakat sebagai bentuk kepedulian antara yang kaya dan yang miskin. Pemerintah melalui Kementerian Sosial tentu telah memiliki berbagai program sosial. Namun, Pemerintah tidak mungkin bergerak sendiri. Dibutuhkan dukungan dari seluruh masyarakat, khususnya para pengusaha untuk membangun kesetiakawanan sosial.
Rangkaian kegiatan peringatan HKSN sebenarnya telah dimulai sepanjang 2012 yang diisi berbagai aktivitas bedah rumah, donor darah, pengobatan gratis, serta berbagai kegiatan yang menyentuh nasib rakyat miskin.
"Nah, menjelang puncak acara tersebut dilaksanakan juga kegiatan yang sama khusus di Provinsi Maluku Utara, seperti rehabilitasi 500 rumah tidak layak huni," kata Velix.
Ia mengatakan bahwa peringatan puncak HKSN 2012 sekaligus merupakan awal Gerakan Kesetiakawanan Sosial 2013.
Sementara itu, Ketua Bidang Kreativitas dan Kemitraan H.M. Jusuf Rizal menyebutkan bahwa gerakan kesetiakawanan harus terus didorong dan dimasyarakatkan guna menumbuhkan semangat kebersamaan dalam bingkai kesatuan, persatuan, serta bhinneka tunggal ika.
"Dewasa ini telah terjadi krisis kesetiakawanan sosial dalam masyarakat. Jika dibiarkan akan adapat memperlemah ketahanan bangsa," ujarnya.
Menurut Ketua Umum Gerakan Kesetiakawanan Sosial Indonesia (GKSI) itu, lunturnya rasa kesetiakawanan sosial dapat dilihat dari maraknya konflik sosial dalam masyarakat. Perkelahian antarwarga, kampung dan pelajar yang membawa korban jiwa. Kemudian, saling bunuh. "Itu merupakan salah satu indikator lunturnya semangat kebersamaan, kesetiakawanan dan rasa peduli yang merupakan budaya bangsa Indonesia," katanya menegaskan.
Untuk itulah upaya memasyarakatkan gerakan kesetiakawanan sosial menjadi sangat strategis ditengah pengaruh globalisasi guna menekan kesenjangan sosial, budaya hedonis dan individualis. Gerakan kesetiakawanan tidak hanya sekadar aksi sosial saja, tapi juga harus mampu mentransformasikan budaya tersebut bagi generasi muda dan masyarakat umum.
Pewarta : D.Dj. Kliwantoro
Editor : D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Inilah Monumen Pejuang yang Akan Dibangun Pemkot bersama Keluarga Besar Brimob
19 December 2024 19:44 WIB
Menkomdigi akan jadi pembicara di World Public Relations Forum 2024 di Bali
18 November 2024 19:52 WIB
Terpopuler - Umum
Lihat Juga
Kak Seto Minta Dinsos Awasi Panti agar tidak Terjadi Tindak Kekerasan
31 January 2017 15:39 WIB, 2017
Ketinggian Air Bengawan Solo di Lamongan Siaga I , Daerah Hilir diminta Waspada
31 January 2017 11:31 WIB, 2017
Khofifah Bangga Lahir dari "Rahim" NU Dibesarkan dalam Tradisi Organisasi Islam
31 January 2017 11:22 WIB, 2017
Menlu: 24 Jenazah Korban Kapal sudah Ditemukan, Delapan Siap Dipulangkan
27 January 2017 18:48 WIB, 2017
Menlu Pastikan Endah Cakrawati menjadi Korban Pesawat Jatuh di Australia
27 January 2017 17:38 WIB, 2017