"Pasar Toyota Etios adalah keluarga muda dengan 1-2 anak, yang pengeluarannya mencapai sekitar Rp10 juta perbulan," kata Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Joko Trisanyoto, di Jakarta, Selasa.

Ia memperkirakan pasar Toyota Etios adalah mereka yang berusia sekitar 30-40 tahun yang tinggal di perkotaan dan membutuhkan kendaraan kecil yang stylist dan metropolis.

"Tren permintaan kendaraan perkotaan yang kecil (small car) semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir," ujarnya.

Joko memperkirakan pasar segmen mobil kecil yang kompak tersebut mencapai sekitar 11 persen dari total penjualan mobil di Indonesia pada tahun ini.

Untuk memperkuat pasar di segmen tersebut, diakuinya, Toyota memasarkan Etios yang akan diproduksi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) di Karawang, Jawa Barat.

Padahal di segmen itu, Toyota telah memasarkan Yaris yang mengusung mesin 1.500 cc dan telah memperkenalkan Toyota Agya dengan mesin 1.000 cc pada September tahun lalu.

Sayangnya hingga kini Toyota Agya belum dipasarkan karena menunggu kebijakan pemerintah tentang mobil murah dan ramah lingkungan (LCGC).

"Etios berada di antara Yaris dan Agya," kata Joko. Diakuinya, kemungkinan pengalihan pembelian dari segmen Yaris ke Etios pasti ada. Namun ia yakin kehadiran Etios akan menambah volume penjualan Toyota di Indonesia. "Secara total penjualan kami pasti naik," katanya.

Hal senada dikemukakan Chief Engineer Etios, Akio Nishimura.

Ia mengatakan ketika mendesain mobil tersebut pada 2006 untuk pasar India, ia membayangkan mobil tersebut merupakan mobil pertama bagi konsumen di segmen itu.

"Mereka berasal dari keluarga menengah ke bawah dan menaiki mobil tersebut bersama keluarga mereka," ujarnya. Oleh karena itu, ruang kabin penumpang di bagian belakang dibuat lebih luas.

Nishimura mengatakan berbeda dengan spesifikasi di India, Etios yang dipasarkan di Indonesia lebih nyaman dengan standar keselamatan lebih tinggi. "Airbag tidak hanya satu tapi dua, di sisi pengemudi dan penumpang," katanya.

Selain itu, mobil yang diluncurkan di India pada 2010 itu sudah mengadopsi fitur yang mampu mengurangi dampak benturan keras terhadap manusia ketika terjadi tabrakan.

Joko Trisanyoto menambahkan ground clearance Etios yang dipasarkan di Indonesia juga lebih tinggi yaitu mencapai 170mm. "Ini disesuaikan dengan kondisi jalanan di Indonesia," ujarnya.