Model itu merupakan satu-satunya yang masuk ke Indonesia dari 15 model Phantom Art Deco yang ada di dunia.

"Indonesia hanya dapat satu model saja dan pelanggan kita menginginkan sebuah mobil yang unik dan langka," kata General Manager Rolls-Royce Motor Cars Jakarta Enderi Andreanto ketika menggelar jumpa media di Jakarta pada Selasa (2/4).

Art Deco merupakan sebuah gaya yang memadukan motif kristal futuristik khas Yunani klasik dan Mesir kuno. Aliran seni itu memberi pengaruh yang luas ke sejumlah bidang seperti arsitektur, desain otomotif, seni keramik dan perabot rumah tangga.

"Art Deco memiliki karakteristik unik, cantik dan segar, berakar dari gaya lukisan avant-garde yang lahir di awal abad 20," kata Pakar Art Deco Budi Lim.

General Manager Sales and Marketing Rolls-Royce Motor Cars - Asia Pasific, Dan Balmer, menjelaskan alasan Indonesia mendapatkan RR Phantom Art Deco.

Pertama, Indonesia adalah pasar negara berkembang dan banyak bangunan bercorak Art Deco di Indonesia seperti stasiun kereta api Beos Kota dan Bioskop XXI Metropole, Cikini.

"Ada dua hal, pasar di Indonesia sedang berkembang dan Indonesia memiliki banyak bangunan bercorak Art Deco," katanya.

Desain Art Deco, terlihat dari gril depan Rolls-Royce yang berbentuk mirip arsitektur Pantheon, logo perempuan terbang yang menjadi ikon Rolls-Royce the spirit of ecstasy, lapisan kayu Piano Black, desain dash board yang elegan, daun pintu mobil, desain konsol meja di tengah dan warna body luar yang super langka Infinity Black.

Model itu memiliki panjang 5842 mm, lebar 1990 mm, tinggi 1638 mm dan wheelbase 3570 mm, bermesin injeksi langsung V12, 48 valve, transmisi otomatis, yang menghasilkan 453 tenaga kuda dan torsi 720 Nm. Kecepatan puncaknya 149 mph dan akselerasi 0 -100 KM hanya dalam 5.9 detik.

Model itu menghabiskan 14.8 liter bahan bakar untuk 100 km. Setiap pembelian mobil Rolls-Royce dilengkapi dengan perlindungan unlimited mileage warranty selama 4 tahun. Proses pembuatan dan pengiriman mobil itu memakan waktu 6 bulan dari Inggris ke Indonesia.

Enderi mengatakan, "Harga model itu tergantung kepada selera pembeli. Pembeli bisa menentukan jenis kulit, lapisan kayu dan desain yang diinginkannya."