Pemain yang kerap memicu aksi kontroversial itu dinobatkan oleh Time sebagai "ikon".

Sementara, Gianfranco Zola menulis kesan-kesannya dengan menyatakan, "Orang menyangka ia orang kurang waras, tetapi kenyataannya ia tidak seperti yang dikira publik selama ini."

Berita terpilihnya Balotelli ditulis pada bulan lalu, tetapi baru dirilis secara resmi hari ini ketika majalah Time menurunkan daftar 100 orang paling berpengaruh di dunia, sebagaimana dikutip dari situs Football Italia

Striker Milan dan timnas Italia itu masuk dalam kolom berita "para ikon" sejajar dengan sejumlah tokoh seperti Aung San Suu Kyi, Michelle Obama, Daniel Day-Lewis dan Beyoncé.

"Mario punya segudang kualitas menjadi pemain top: kuat bertenaga dan atletis. Aspek yang memang diperlukan dalam setiap pertandingan. Seluruhnya positif," tulis manajer Watford, Zola di majalah Time.

"Saya pernah berkolaborasi bersama dengan Mario dalam jangka waktu yang relatif pendek di tim U-21. Saya suka gayanya yang terus terang . Saya suka dengan sikapnya yang mampu mengendalikan diri dan memilih tenang dalam segala situasi. Para pemain besar umumnya punya sikap yang tenang," katanya.

"Mario mampu tampil dalam laga-laga besar dan mampu menguasai momen-momen krusial, meski ia masih perlu menahan diri. Ini sangat penting bagi dia," katanya.

"Dari kejauhan, masyarakat menyangka ia orang gila, tetapi kenyataannya tidak juga. Mario sosok yang menyenangkan, sangat rendah hati dan sangat jenaka. Saya menjamin bahwa orang bakal suka menakala bertemu dan bergaul dengan dia," katanya juga.

"Ia kembali ke Italia dari Inggris sebagai sosok yang paling menarik perhatian publik. Sekarang ia hanya perlu menahan diri dan tetap fokus. Mario beroleh sukses ketika ia berada dalam tekanan," kata Zola pula.