Pasalnya, menurut Hans Prawira, Managing Director PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk, sampah plastik masih menjadi salah satu penyumbang sampah terbesar di Indonesia.

“Satu sisi, kantong plastik cenderung membantu manusia untuk membawa barang, namun di sisi lain kantong plastik menjadi polusi bagi alam karena susah diurai dan bisa merusak lingkungan,” katanya.

Dengan kampanye “STOP KANTONG PLASTIK” tersebut, Hans berharap kesadaran dari para konsumennya untuk menolak pemberian kantong plastik terutama jika belanjaannya dalam jumlah kecil atau dapat langsung dibawa oleh kosumen tanpa bantuan kantong plastik seperti pembelian 2 buah minuman ringan ataupun biskuit.

Hans mengatakan, setiap toko Alfamart per harinya rata-rata mengeluarkan 400 lembar kantong plastik.

Dalam Kampanye “STOP KANTONG PLASTIK” tersebut, mulai tanggal 22 April 2013, bertepatan dengan Hari Bumi Sedunia pihaknya mencanangkan “Tidak memberikan kantong plastik untuk pembelian rokok khususnya dalam jumlah kecil”.

“Dengan adanya kampanye ini melalui media baik massa maupun social media, kami berharap kepada konsumen dapat memahami dan mendukung program ini demi pelestarian lingkungan di Indonesia,” kata Hans.

Untuk menekan penggunaan kantong plastik, kami menghimbau para konsumen untuk membawa tas ramah lingkungan atau tas go green ketika akan ber-belanja ke Alfamart, Alfamidi maupun Lawson.

Disisi lain Alfamart memiliki payung Program yakni Alfamart Sahabat Indonesia di antaranya adalah Alfamart Clean & Green yang fokus dalam bidang lingku­ngan hidup. Untuk bidang Pendidikan, ada Alfamart Smart yang pada tanggal 2 Mei nanti bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasio-nal akan menggelar Pemeriksaan Mata dan Pemberian Kacamata Gratis kepada ribuan pelajar tingkat SD-SMP di 21 kota di Indonesia.

APRINDO Dukung Pembatasan Kantong Plastik

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO), Pudjianto mendukung pengusaha ritel di Indonesia untuk melakukan berbagai macam program dalam pengurangi penggunaan kantong plastik.

“Saya berharap Hari Bumi Sedunia tahun ini dapat dijadikan momentum bagi semua pengusaha ritel Indonesia untuk memberikan sumbangsih nyata terhadap lingkungan hidup. Saya berterimakasih kepada semua pelaku ritel di Indonesia yang sudah turut berpartisipasi mengurangi penggunaan kantong plastik,” katanya.

Pudjianto menilai, meskipun sebagian besar perusahaan ritel sudah menggunakan kantong plastik berbahan dasar oxium yang lebih ramah terhadap lingkungan karena hanya butuh waktu 2 tahun untuk mengurai, namun dengan jumlah yang besar tetap saja akan memperburuk lingkungan hidup. (ksm)