"Saat ini kami masih mendata anak-anak berambut gimbal yang bersedia ikut ruwatan massal. Untuk sementara, sudah ada dua anak, salah satunya dari Jakarta, dan yang lainnya dari Desa Karangtengah, Kecamatan Batur, Banjarnegara," kata Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dieng Pandawa, Alif Faozi, di Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Banjarnegara, Jumat.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa orang tua anak berambut gimbal yang tinggal di Jakarta tersebut sebenarnya berasal dari Dataran Tinggi Dieng, Banjarnegara.

Awalnya, kata dia, orang tua anak tersebut tidak menduga kalau anaknya akan berambut gimbal karena mereka telah berada di luar wilayah Dataran Tinggi Dieng.

"Mereka sudah berusaha memotong rambut gimbal anaknya, tetapi selalu selalu tumbuh lagi dan salon-salon kecantikan pun tak sanggup memotongnya. Bahkan, anak itu sempat dirawat di rumah sakit karena sakit setelah rambut gimbalnya dipotong," katanya.

Menurut dia, orang tua anak berambut gimbal tersebut menghubungi panitia DCF 2013 karena mendengar adanya rencana kegiatan ruwatan massal di Kompleks Candi Arjuna, Dataran Tinggi Dieng.

"Orang tuanya menghubungi kami dan menyatakan ingin ikut serta dalam ruwatan massal tersebut," katanya.

Kendati demikian, dia belum bersedia menyebutkan identitas orang tua berikut nama anak berambut gimbal yang berasal dari Jakarta tersebut.

"Masih kami data, termasuk apa keinginan si anak berambut gimbal tersebut," katanya.