"Sisa persiapan akan saya lakukan di Australia karena saya berangkat ke sana pada hari Kamis (20/6) untuk memantapkan persiapan yang telah saya lakukan di sini (Indonesia)," kata Daud Yordan ketika dihubungi dari Semarang, Rabu.

Menurut petinju dengan rekor bertarung 30 kali menang (23 di antaranya dengan KO) dan tiga kali kalah tersebut, rencananya selama persiapan di Australia, dirinya akan berlatih dengan mitra tanding petinju Sasana Herry's Gym.

"Rencananya saya akan berlatih dengan mitra tanding petinju dari Sasana Herry's Gym (tempat bernaung Pemegang gelar Super Champion WBA Chris John) hingga menjelang pertarungan mendatang," katanya.

Ayah dari Miquel Angela Yordan Jr. tersebut mengakui, selama ini, dirinya memang sudah menjalani latihan dengan "sparring partner" dengan petinju lokal di Sasana Kayong Utara, Kalimantan Barat.

Ketika ditanya apakah dirinya merasa optimistis bisa mengalahkan petinju Argentina tersebut, dia mengatakan bahwa dirinya optimistis bisa mengalahkan petinju Argentina itu dan membawa pulang sabuk gelar juara dunia kelas ringan (61 kilogram) IBO.

"Saya minta dukungan dan doa restu masyarakat Indonesia supaya bisa membawa sabuk gelar juara dunia tersebut," kata petinju yang terakhir naik ring saat kalah dengan TKO ronde ke-12 atas petinju Afrika Selatan Simpiwe Vetyeka di Jakarta beberapa waktu lalu.

Menurut dia, kalau nantinya dirinya bisa menjadi juara dunia berarti merupakan petinju pertama di Indonesia yang bisa menjadi juara dunia di kelas yang berbeda. "Ini tentunya akan menjadi catatan sejarah tinju di Indonesia," katanya.

Sebelumnya, Daud Yordan menjadi juara dunia kelas bulu IBO setelah pada pertarungan perebutan gelar di Singapura, 5 Mei 2012, berhasil menang KO ronde kedua atas petinju Filipina Lorenzo Villanueva.

Petinju Sasana Kayong Utara tersebut sempat mempertahankan gelarnya saat menang angka atas petinju Mongolia Choi Tseveenpurev di Singapura, 9 November 2012, sebelum akhirnya lepas karena kalah dari petinju Afrika Selatan Simpiwe Vetyeka di Jakarta.

Pertarungan melawan Daniel Eduardo Brizuela mendatang merupakan duel pertama bagi Daud Yordan setelah yang bersangkutan memutuskan pindah kelas dari bulu (57,1 kilogram) ke kelas ringan (61 kilogram).