"Toyota merasa memiliki kewajiban untuk mengampanyekan pentingnya berkendara yang 'smart' kepada masyarakat. Tidak hanya untuk mengatasi kemacetan tetapi juga keselamatan diri dan orang lain di jalan," kata Rahmat Samulo di arena Indonesia International Motor Show, Jakarta, Minggu.

TAM telah meluncurkan Astra Toyota Agya sebagai mobil murah ramah lingkungan untuk merespon program "low cost green car" dari pemerintah pusat. Mobil tersebut sempat menimbulkan kontroversi karena dituding akan memperparah kemacetan di kota besar, terutama ibukota Jakarta.

Selain itu, mobil itu juga menyasar masyarakat yang naik kelas, dari semula mengendarai sepeda motor atau kendaraan umum, dan ingin membeli mobil. Peningkatan perekonomian Indonesia telah mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya masyarakat kelas menengah.

Karena itu, sangat mungkin pengguna mobil Agya akan didominasi pengemudi pemula yang sebelumnya belum bisa mengendarai mobil dengan baik.

"Dengan jaringan 251 outlet Toyota di seluruh Indonesia, kami yakin bisa menjangkau seluruh masyarakat Indonesia dan mengampanyekan 'Smart Driving'. Komunitas Toyota juga cukup banyak sehingga akan ikut mendukung ditambah kerja sama dengan sekolah-sekolah," tutur Samulo.

Samulo mengatakan program "Smart Driving" sudah berjalan cukup lama. Dengan munculnya Astra Toyota Agya, kata dia, program tersebut akan dikembangkan supaya lebih menyentuh pengemudi pemula.