Menurut dia, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Warseno, Sabtu siang, letusan gunung itu melontarkan asap kelabu pekat berketinggian 400 meter dari bibir kepundannya.

Karena itu, ia meminta, masyarakat setempat waspada, serta para pendaki tidak mendaki pada radius tiga kilometer dari puncak Gunung Marapi.

"Status Gunung Marapi di antara Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam waspada level-II," katanya.

Peningkatan aktivitas Gunung Marapi terjadi 3 Agustus 2011 dan sempat mengeluarkan abu vulkanik berbau belerang dengan ketinggian mencapai 1.000 meter dan menjangkau sejumlah daerah, yaitu Agam, Tanah Datar, Padangpariaman, dan Padang Panjang.

Salah satu gunung aktif di Sumater Barat itu terakhir kali meletus pada 2005. Dalam kondisi aktif normal, gunung yang berdampingan dengan Gunung Singgalang dan Gunung Tandikek itu menjadi salah satu tujuan bagi pendaki gunung dari mana-mana.