"Mesinnya sama hanya saja spek-nya (spesifikasinya) di downgrade (diturunkan)," kata CEO Volkswagen Indonesia Andrew Nasuri di Jakarta, Jumat.

Dia menyebutkan bahwa masalah yang menyebabkan VW Beetle belum juga masuk ke Indonesia adalah mesin. VW Beetle sudah menggunakan mesin EURO 5, sedangkan standar mesin di Indonesia masih EURO 2.

"Kalau masuk ke Indonesia harus bisa terima bensin lokal," katanya.

Dia menjelaskan bahwa pihak prinsipal Volkswagen pusat di Jerman sedang menata ulang manajemen mesin Beetle.

"Tenaganya sama, tapi emisi yang keluar akan beda," katanya.

Jika remaping selesai, kemungkinan VW Beetle masuk ke Indonesia semakin besar.

"Dia kan ada beberapa jenis. Tapi pastikan dulu saja mesinnya baru dipikirkan varian mana yang akan masuk ke Indonesia," katanya.