Guna lebih merekatkan kemitaraan dengan pelanggannya, PT Semen Indonesia, Rabu (5/2), menyelenggarakan "customer gathering" untuk pelanggan wilayah Malang dan Pasuruan dengan menghadirkan The Virgin yang memiliki single populernya “Cinta Terlarang” di Hotel Haris Jalan A Yani Malang.

Acara diikuti sebanyak 450 toko/retail atau 1.500 orang yang terdiri dari pemilik toko besar dan toko biasa serta pelanggan semen curah dari Area II Jawa Timur yang berada di wilayah Pasuruan dan Malang, demikian siaran pers yang diterima di Semarang, Senin.

Semen Gresik juga memberikan penghargaan kepada 35 pelanggan yang selama ini loyal terhadap Semen Gresik. Penghargaan diberikan kepada 15 pelanggan kategori toko, 10 pelanggan ketegori toko besar serta 10 pelanggan kategori curah platinum.

Kepala Departemen Penjualan Semen Indonesia Ketut Arsha Putra mengatakan, “Program Gathering ini kita selenggarakan sebagai bentuk apresiasi dan terima kasih Semen Gresik kepada mitra penjualan area Malang dan Pasuruan yang selama ini telah percaya menggunakan produk kami, dimana penjualan Semen Gresik di wilayah ini dari tahun ketahun selalu mengalami peningkatan”.

“Selama Tahun 2013 untuk wilayah Malang dan Pasuruan penjualan Semen Gresik meningkat sebesar 7,2% menjadi 997.571 ribu ton dibanding tahun 2012 sebesar 930.392 ribu ton. Ini merupakan prestasi yang menggembirakan bagi kami, sedangkan untuk Jawa Timur penjualan Semen Gresik selama tahun 2013 mencapai 5.38 juta ton atau meningkat 9,38% dibanding tahun 2012 sebesar 4.92 juta ton. Sedangkan secara nasional penjualan Semen Gresik tahun 2013 mencapai 28 juta ton dengan market share sebesar 43,8%” terang Ketut

Perusahaan terus melakukan pendekatan dengan konsumen, perusahaan berupaya selalu memberikan kenyaman bagi konsumen. Beberapa strategi telah dilakukan diantaranya ketersediaan pasokan, untuk mendukung program tersebut saat ini perseroan memiliki 30 gudang penyangga, 21 paking plant 11 pelabuhan yang tersebar di seluruh indonesia. “Kami tidak hanya berorientasi pada produk semen yang bagus (product-centric), tetapi sudah mengarah kepada bagaimana kita membuat pelanggan merasa nyaman dan selalu terpuaskan (customer-centric)”. Ujar Ketut. (ksm)