Kredit pemilikan mobil merupakan bisnis baru FIF Group bekerja sama dengan ACC, dimana FIF menangani area-area yang tidak terlayani oleh ACC.

"Kompetensi kita pada network (jaringan) yang besar, itu yang kita lakukan, membuat proyek bersama pembiayaan mobil di daerah-daerah," kata CEO FIF Group Suhartono dalam satu jumpa pers di Jakarta, Selasa.

Tahun lalu FIF hanya menyalurkan kredit pemilikan untuk 1000 unit mobil, sementara ACC sekitar 10.000 unit per bulan.

Kendalanya, kata Suhartono, antara lain sistem yang belum clear. "Kita kan B to B, ini yang kita benahi. Di 2014 kita targetkan satu tahun 5000 unit."

FIF juga bekerja sama dengan ATPM Astra untuk membantu dalam hal promosi, selain dengan ACC.

Mengenai target pembiayaan tahun ini, kata Suhartono, FIF Group menetapkan sama dengan tahun lalu yakni Rp20 triliun, mencakup segmen sepeda motor, kemudian produk elektronik melalui SPEKTRA.

Sumber pendaan FIF Group selama ini berasal dari modal sendiri, perbankan, dan penerbitan obligasi, selain tetap mencari sumber pendaan lain seperti joint financing bila memungkinkan.

FIF Group pada tahun ini juga merencanakan penerbitan obligasi dan sedang mengkaji waktunya yang tepat. Apabila semua sesuai dengan yang diharapkan penerbitan obligasi itu semestinya bisa dilaksanakan pada Maret atau April mendatang dengan nilai sekitar Rp2 triliun - Rp3 triliun.

Menurut Suhartono, pada penerbitan obligasi sebelumnya, bunganya relatif sama dengan joint financing, jadi masih lebih murah dibanding perbankan sebagai sumber pendanaan.

Pada April nanti, ada sejumlah obligasi FIF Group yang jatuh tempo, empat termin dalam tanggal berbeda.