Kawasan Asia Pasifik hanyalah titik awal untuk kolaborasi dua perusahaan ini, kata Xu Ping dalam media briefing di Beijing sebagaimana dilaporkan Reuters baru-baru ini.

Donfeng dan Peugeot resmi menandatangani aliansi awal minggu lalu yang akan memberi lebih banyak injeksi dana bagi produsen mobil Prancis yang sedang dalam masalah itu.

Dua perusahaan tersebut, yang sudah menjalin joint venture di China, mengumumkan akan memperdalam bisnisnya di negera itu dan berencana melipatigakan penjualannya menjadi 1,5 juta unit kendaraan pada 2020.

Mereka juga berencana membangun bersama perwakilan di Asia Tenggara.

Produsen mobil China, termasuk Donfeng, aktif berekspansi ke luar negeri dengan membangun pabrik dan mengambil saham di perusahaan-perusahaan otomotif asing yang sedang berjuang untuk hidup.

Awal pekan lalu di Paris, dalam tur Eropa Presiden China Xi Jinping, pejabat tinggi dari Donfeng dan pemerintah Prancis berunding untuk pembelian 14 persen saham Peugeot dalam kesepakatan bernilai tiga miliar euro (4,1 miliar dolar).

Donfeng dan Peugeot berencana untuk mengembangkan mobil baru dalam upayanya untuk merebut pangsa yang lebih besar di pasar China yang diproyeksikan terus tumbuh hingga 2020.

Mereka juga berharap bisa mengekspor lebih banyak mobil ke pasar lain di Asia, terutama di kawasan terpadat Asia Tenggara.