Gumpalan emas seberat 217,78 gram itu sebelumnya dibawa ke Los Alamos, Amerika Serikat, untuk diteliti apakah itu benar kristal emas tunggal atau kristal biasa dengan struktur ganda.

"Struktur atau susunan atom kristal emas seukuran ini belum pernah diteliti sebelumnya, dan kami berkesempatan melakukannya," kata ahli geologi dari Miami University, John Rakovan, seperti yang dilansir dari Live Science.

Untuk meneliti struktur dalam bongkahan itu, Rakovan dan rekan-rekannya menggunakan dua mesin canggih yakni Neutron Single-Crystal Diffraction (SCD) untuk melihat susunan atom kristal tunggal dan High-Pressure/Preferred Orientation (HIPPO) untuk mengukur struktur kristal dan orientasi kristal dalam material polycrystalline.

Pemeriksaan menggunakan teknik itu menunjukkan bahwa bongkah emas itu merupakan kristal emas tunggal yang sangat besar dan sangat langka.