DMO Kuatkan Promosi Wisata Kawasan Borobudur
Selasa, 29 September 2015 17:42 WIB
Ia mengatakan hal itu terkait dengan penyelenggaraan Konferensi Nasional Ke-6 DMO di kawasan Candi Borobudur selama 29-30 September 2015 yang dibuka Staf Ahli Menteri Pariwisata Hari Untoro Drajat dengan 350 peserta yang merupakan perwakilan 25 DMO berasal dari berbagai daerah wisata unggulan di Indonesia.
Ia mengakui Candi Borobudur telah dikenal masyarakat internasional, akan tetapi daya tarik kepariwisataan harus terus diperkuat melalui berbagai upaya promosi secara gencar.
Keterlibatan masyarakat, para pelaku wisata, kelompok atau organisasi kepariwisataan, bersama pemerintah, katanya, sebagai hal penting untuk memperkuat pengelolaan dan pengembangan pariwisata kawasan Candi Borobudur yang dibangun sekitar abad ke-8 pada masa Dinasti Syailendra itu.
"Promosi harus terus diperkuat untuk Candi Borobudur," kata Edy.
Ia menjelaskan DMO yang di dalamnya terdiri atas berbagai pemangku kepentingan kepariwisataan, termasuk para pelaku wisata kawasan Candi Borobudur, memiliki kepentingan kuat untuk terbangun suatu aktivitas wisata yang dinamis dan berkembang.
Apalagi, katanya, kecenderungan wisatawan saat ini tidak sekadar datang dan naik ke Candi Borobudur, akan tetapi juga berwisata di kawasannya.
Pada kesempatan itu, Edy juga mengemukakan pentingnya kerja sama yang mantap antar-DMO di seluruh Indonesia untuk saling mendukung upaya promosi objek wisata.
Pihaknya juga melibatkan DMO Borobudur dalam program optimalisasi peranan Tourist Information Center di Jalan Balaputera Dewa Desa Wanurejo, Kecamatan Borobudur, sekitar 700 meter timur Candi Borobudur, terkait pengembangan kepariwisataan di kawasan tersebut
Selain itu, katanya, DMO Borobudur menjadi salah satu mitra penting pemkab setempat dalam mencari solusi terkait dengan berbagai persoalan menyangkut pengelolaan kepariwisataan kawasan Candi Borobudur.
Pewarta : M Hari Atmoko
Editor:
Hari Atmoko
COPYRIGHT © ANTARA 2024