Mata-Mata Jerman Bekerjasama dengan Dinas Rahasia Al-Asaad
Sabtu, 19 Desember 2015 07:39 WIB
Pada dua pekan lalu, parlemen Jerman menyetujui rencana mendukung serangan udara gabungan pimpinan Amerika Serikat melawan pemberontak kelompok bersenjata ISIS di Suriah dengan mengirimkan pesawat pengintai Tornado, kapal perang untuk membantu melindungi kapal induk Charles de Gaulle milik Prancis, mengisi bahan bakar pesawat dan mengerahkan hingga 1.200 tentara.
Media Jerman menjuluki misi Kanselir Jerman, Angela Merkel, itu sebagai "perang pertama" dan menyorot resiko pilot Jerman ketika berada di wilayah yang dikuasai kelompok bersenjata ISIS.
Kontak yang diperbarui dari BND dengan Damaskus bertujuan untuk bertukar informasi tentang para militan, terutama mereka yang merupakan anggota kelompok bersenjata IS, dan untuk membuat sebuah saluran komunikasi tetap untuk berjaga-jaga jika pilot pesawat Tornado Jerman jatuh dari wilayah udara Suriah, ujar Bild.
BND tidak segera menanggapi permintaan untuk berkomentar.
Bild mengatakan BND ingin membuka pangkalan di Damaskus secepat mungkin untuk menempatkan agen-agen mereka disana dan sedang membuat persiapandengan sepengetahuan pemerintah.
Para agen dapat bergerak memasuki kedutaan Jerman yang saat ini ditutup, Bild melaporkan, dan pemerintah Merkel ingin membuat keputusan akhir pada awal tahun depan.
Menteri pertahanan Jerman telah mengingkirkan segala kerjasama di antara pasukan jerman yang akan berpartisipasi dalam kampanye militer melawan kelompok bersenjata IS dan pasukan Assad.
Pada Rabu, Merkel berkata kepada para anggota parlemen di Bundestag (majelis rendah) bahwa usaha diplomatik untuk mengakhiri konflik empat tahun Suriah berusaha keras untuk mencapai solusi jangka panjang yang tidak melibatkan al-Asaad.
Pewarta : Antaranews
Editor:
Mugiyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024