Logo Header Antaranews Jateng

Doping, Petenis Maria Sharapova Harus Jalani Skorsing

Selasa, 8 Maret 2016 11:40 WIB
Image Print
Petenis Rusia Maria Sharapova (ANTARA FOTO/REUTERS/Gonzalo Fuentes/ox/14 )
Mantan pemain nomor satu dunia itu hari Senin (Selasa WIB) mengatakan bahwa ia baru-baru ini telah menerima surat pemberitahuan telah gagal dalam tes doping di turnamen Australia Terbuka,
Petenis 18 tahun asal Rusia itu, juara Grand Slam lima kali, belum berkompetisi lagi sejak kalah dari Serena Williams pada perempat final Australia Terbuka Januari lalu.

Sharapova merupakan atlet ketujuh dalam sebulan ini yang positif menggunakan unsur terlarang meldonium, yang biasa dipakai untuk diabetes dan magnesium rendah, dan baru pada 1 Januari ini masuk dalam daftar obat terlarang Badan Antidoping Dunia (WADA).

"Saya melakukan kesalahan besar. Saya biarkan fans saya kecewa dan olahraga ini jatuh," kata Sharapova, yang pernah menjadi petenis termuda ketiga yang menjuarai Wibledon.

"Saya bertanggung jawab penuh atas masalah ini. Saya sadar dengan konsekuensinya, dan saya tidak ingin mengakhiri karir tenis dengan cara seperti ini. Saya berharap akan mendapat kesempatan lagi untuk bisa memainkan olahraga ini," kata Sharapova dalam konferensi pers di sebuah hotel di Los Angeles.

Program antidoping ITF menyerukan skoring empat tahun bagi seorang atlet yang positif doping, namun hukuman itu bisa dikurangi dengan berbagai pertimbangan, misalnya itu kasus pertama dan ada tidak sengajaan.

Sharapova mengatakan, dokter keluarganya memberinnya mildronate, yang juga disebut meldonium, selama 10 tahun terakhir setelah ia sering sakit, kekuarangan magnesium dan riwayat diabetes.

"Sangat penting untuk anda ketahui bahwa selama 10 tahun ini, obat tersebut tidak masuk daftar yang dilarang WADA, dan saya telah menggunakannya secara legal. Tapi mulai Januari untuk pertama kalinya peraturan berubah, dan meldonium menjadi yang dilarang," katanya.

Meldonium juga biasa dipakai untuk mengatasi sakit dada dan serangan jantung, namun beberapa peneliti mengaitkan obat ini sebagai obat untuk meningkatkan performa dan daya tahan tubuh.

WADA sementara ini belum mau berkomentar hingga ada keputusan final dari ITF.

Pewarta :
Editor: hernawan
COPYRIGHT © ANTARA 2024