Vietnam Boleh Membeli F-16 dan P-3 Orion dari Amerika Serikat
Jumat, 27 Mei 2016 07:23 WIB
Seturut www.defensenews.com, Kamis, semua peralatan perang itu juga disertai sistem persenjataannya, di antaranya adalah torpedo, pesawat pengamatan nirawak (UAV) untuk misi-misi khusus. Vietnam adalah negara di ASEAN pengklaim sebagian wilayah perairan Laut China Selatan, yang berhadapan langsung dengan militer China.
Selama ini, torpedo termasuk peralatan perang yang diembargo, namun Vietnam menginginkan program P-3 Orion yang sama dengan yang dibeli Taiwan. Sedangkan F-16 Fighting Falcon yang dibeli memakai skema kelebihan peralatan perang (EDA), Vietnam ingin memiliki pesawat tempur serupa yang dibeli Indonesia.
Indonesia menandatangani kontrak pembelian 24 unit F-16 Fighting Falcon Block 25 bekas yang ditingkatkan menjadi Block 52ID. Sebagian dari pesawat tempur itu telah tiba dan ditempatkan di Skuadron Udara 16 TNI AU.
Menurut laporan yang diperoleh dari Komando Pasifik Amerika Serikat, Hanoi menginginkan program kerja sama keamanan yang sejalan dengan tujuan kebijakan Amerika Serikat. Hanoi juga berminat untuk mengintegrasikan dan memiliki akses terhadap bidang-bidang pokok dalam arsitektur keamanan Vietnam.
Dalam laporan itu, disebutkan keperluan Vietnam adalah meningkatkan kewaspadaan maritim dan udara, mengatasi ancaman terhadap keamanan nasional secara tradisional ataupun nontradisional, hingga berpartisipasi dalam respon kedaruratan dan operasi pemeliharaan perdamaian.
Kehadiran Vietnam di Laut China Selatan, menurut laporan itu, juga menjadi tujuan akuisisi persenjataan dari Amerika Serikat itu. Termasuk peningkatan kualitas dan kuantitas pertahanan anti kapal selam, sistem komando dan peringatan dini, hingga operasi khusus pengamatan.
Pada masa lalu, Vietnam memenuhi keperluan peralatan perangnya dari Uni Soviet dan negara-negara Pakta Warsawa, namun belakangan berubah ke Uni Eropa, Israel, dan lain-lain negara. Radar, sebagai misal, dana sebesar 30 juta dolar Amerika Serikat mereka habiskan.
Pewarta : Antaranews
Editor:
Antarajateng
COPYRIGHT © ANTARA 2024