Ganjar: Pengelola Objek Wisata Harus Berpromosi Secara "Online"
Minggu, 9 Oktober 2016 12:54 WIB
"Promosi pariwisata alam, kuliner, budaya, maupun religi tidak bisa hanya dengan cara konvensional. Menjual pariwisata harus dengan sistem 'online', baik berbasis 'website' maupun memanfaatkan media sosial sehingga siapa pun bisa mengakses," katanya di Semarang, Minggu.
Menurut Ganjar, promosi pariwisata dengan cara konvensional seperti melalui baliho dan pameran, kurang efektif serta perlu pengembangan.
"Itu tidak cukup, hari 'gini' harus 'online' agar mudah diakses oleh banyak orang dari berbagai daerah," ujar politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu.
Selain itu, kata Ganjar, dukungan dari masyarakat setempat dan pemerintah daerah juga diperlukan dalam promosi suatu objek wisata.
"Menjual pariwisata itu harus dikemas dengan sentuhan hati, ide, kreativitas, dan eksotisme sehingga wisatawan tertarik oleh keelokan alam, penasaran dengan keunikan serta eksotisme wisata yang ditawarkan," katanya.
Anggota Komisi B DPRD Jawa Tengah Didiek Hardiana meminta pengelola objek wisata yang tersebar di 35 kabupaten/kota, memanfaatkan berbagai media sosial dalam mempromosikan potensi pariwisata di daerahnya masing-masing.
Ia menilai berbagai media sosial cukup efektif guna mempromosikan suatu objek wisata kepada berbagai lapisan masyarakat.
"Masih banyak objek wisata yang jarang diketahui atau dikunjungi masyarakat, tapi melalui 'facebook', twitter, instagram, atau media sosial lainnya, masyarakat bisa mengetahuinya," ujarnya.
Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor:
Mugiyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2025