Parade Traktor Hias Diikuti Puluhan Gapoktan

Rabu, 21 Desember 2016 16:17 WIB

Salah satu peserta parade traktor pada Gebyar Ekonomi Petani dan Teknologi Informasi di Parakan Temanggung, Rabu (21/12). (Foto: Heru Suyitno/ANTARAJATENG.COM)

Temanggung, Antara Jateng - Sebanyak 48 unit traktor milik gabungan kelompok tani (gapoktan) di Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Rabu, mengikuti parade traktor hias dalam kegiatan Gebyar Ekonomi Petani dan Teknologi Informasi yang diselenggarakan Balai Penyuluh Pertanian Parakan.

Penyuluh Pertanian Kecamatan Parakan yang juga panitia kegiatan Gebyar Ekonomi Petani dan Teknologi Informasi, Agus Ramadan, di Temanggung, mengatakan traktor yang ikut parade tersebut merupakan bantuan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Temanggung tahun 2015.

Masing-masing gapoktan menghias sedemikian rupa traktor miliknya seraya memamerkan produk pertanian atau hasil bumi masing-masing. Mereka menempuh jarak sekitar tiga kilometer, dengan 'start' dari halaman Pasar Ikan Dangkel Parakan Jalan Dangkel-Jalan Bridjen Katamso-Jalan Letnan Suwaji dan finish di Kantor Balai Penyluhan Parakan Jalan Campursalam, Jatisuko, Parakan.

Pada parade tersebut, sebanyak 120 kelompok tani masing-masing membawa nasi tumpeng dan "ingkung".

Agus berharap melalui kegiatan ini masyarakat terus mengkampanyekan gerakan pertanian, mengingat 80 persen Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupatern Temanggung berasal dari pertanian.

"Melalui Kegiatan ini, paling tidak bisa menggiatkan gebyar ekonomi, menampilkan hasil pembangunann hasil pertanian dan memperkuat kerjasama antara penyuluh dan petani," tuturnya.

Ia menuturkan saat ini komoditas pangan yang digeluti petani Parakan adalah padi, kemudian untuk perkebunan tembakau. Selain itu, saat ini sedang digalakkan kopi karena prospeknya cukup bagus.

Selain parade traktor hias, juga dilakukan peresmian Kantor Balai Penyuluhan Pertanian Parakan.

Ketua Gebyar Ekonomi Petani dan Teknologi Informasi, Mukh Yani berharap dengan hadirnya gedung balai penyuluhan ini, bisa menjadi kebangkitan petani dan penyuluh dalam mewujudkan pertanian modern dalam rangka ketahanan, kedaulatan pangan yang berwawasan lingkungan.