Logo Header Antaranews Jateng

Tanggapan BMKG soal Kabar Suhu Indonesia Capai 40°C saat Equinox

Rabu, 15 Maret 2017 13:43 WIB
Image Print
Dokumentasi petugas Badan Meteorogi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melakukan pemantauan dengan alat prediksi kondisi cuaca (sinerji) dengan bantuan Satelit Modis Terra Qua, di Kantor BMKG Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Sumatera Sela
Jakarta, ANTARA JATENG - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menanggapi berita beredar di masyarakat, yang menyebutkan temperatur udara di Indonesia dapat mencapai 40 derajat Celcius saat equinox terjadi, pada 21 Maret nanti.

Menurut siaran pers BMKG, Selasa, equinox adalah salah satu fenomena astronomis di mana Matahari melintasi garis khatulistiwa dan secara periodik berlangsung dua kali dalam setahun, yaitu pada 21 Maret dan 23 September.

Saat fenomena ini berlangsung, kondisi cuaca dan iklim di luar bagian Bumi hampir relatif sama termasuk wilayah yang berada di subtropis bagian utara maupun selatan.

Keberadaan fenomena tersebut tidak selalu mengakibatkan peningkatan temperatur udara secara drastis, di mana rata-rata suhu udara maksimal di wilayah Indonesia bisa mencapai 32-36 derajat Celcius.

Equinox bukan merupakan fenomena sebagaimana gelombang panas yang terjadi di Afrika dan Timur Tengah yang dapat mengakibatkan peningkatan temperatur udara secara drastis tinggi dan bertahan lama.

Menyikapi hal ini, BMKG mengimbau masyarakat tidak perlu mengkhawatirkan dampak dari equinox sebagaimana disebutkan dalam isu berkembang.

Secara umum kondisi cuaca di wilayah Indonesia cenderung masih lembab/basah. Beberapa wilayah Indonesia saat ini sedang memasuki masa/periode transisi/pancaroba.

Oleh karena itu BMKG mengimbau masyarakat tetap mengantisipasi kondisi cuaca yang cukup panas dengan meningkatkan daya tahan tubuh dan tetap menjaga kesehatan keluarga serta lingkungan. 


Pewarta :
Editor:
COPYRIGHT © ANTARA 2025