Seniman Indonesia gelar pameran visual "Pang! No Border, No Class"
Selasa, 17 April 2018 16:52 WIB
Jakarta (Antaranews Jateng) - Sejumlah seniman Tanah Air di antaranya dari Komunitas Taring Babi, fotografer dokumenter Refi Mascot, serta seniman Amien Kamil, menggelar pameran visual bertajuk "Pang! No Border, No Class", di Galeri Cipta 3 Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Rabu (18/4).
"Melalui pameran ini kami ingin bersuara dalam karya. Besok kita akan lakukan opening pamerannya," kata anggota Taring Babi Bob kepada Antara, di Jakarta, Selasa.
Bob yang juga merupakan musisi dari Band Punk Marjinal itu mengatakan pameran ini digagas oleh Komunitas Taring Babi beserta Refi Mascot dan Amien Kamil. Ide awal pameran adalah keinginan bersuara melalui penggabungan karya seni dalam berbagai bentuk.
"Awalnya gue, Mike (vokalis Marjinal), Refi dan Amien kumpul. Lalu muncul gagasan untuk menampilkan karya seni, ada fotografi, instalasi, lukisan, mural dan lain-lain," jelas Bob.
Bob mengatakan, selain bermusik melalui band Marjinal, ia dan teman-teman di Komunitas Taring Babi juga kerap menampilkan karya dalam bentuk aktivitas senirupa dan lukis.
Konsep no border, no class (tanpa batas, tanpa kelas) diambil untuk menunjukkan bahwa dalam berkehidupan sebaiknya tidak ada batasan ruang atas keragaman manusia.
"Batasan itu justru yang membuat kita terpuruk. Contohnya gue punk, kalau gue memiliki batas, gue akan selalu menjauh dari komunitas lain, padahal banyak komunitas lain yang beragam seperti ada pengajian, majelis taklim dan lain-lain," kata Bob yang pernah beberapa kali bermusik bersama Marjinal di acara-acara Majelis Taklim itu.
Bob mengatakan dengan menabrak batas-batasan yang ada, maka tidak akan ada perilaku membeda-bedakan kelas antar sesama manusia. Kehidupan tanpa batas yang dimaksud adalah membuka diri dan mau belajar dari orang lain.
"Tanpa batas artinya kita terbuka dengan keragaman, mau kaya-miskin, ganteng-jelek, hitam-putih-coklat, pintar-bodoh, semua sama, manusia. Tanpa batas artinya kita membuka diri, belajar dari orang lain," ujar Bob.
Komunitas Taring Babi merupakan komunitas anak-anak punk yang terbuka bagi siapapun. Mereka akan menampilkan belasan seni lukis serta senirupa dalam pameran tersebut.
Baca juga: Taring Babi belajar hidup bersih dari punk Jepang
Sementara Refi Mascot, fotografer dokumenter Tanah Air yang kini menetap di Australia, akan menghadirkan sejumlah hasil karya fotografinya.
Sedangkan Amien Kamil seorang penyair sekaligus pelukis dan seniman instalasi akan menampilkan berbagai macam seni lukis dan karya instalasinya.
Pameran "Pang! No Border, No Class" akan berlangsung 18-30 April 2018. Pameran akan diikuti kegiatan workshop seni cukil kayu, sesi diskusi seni, hingga workshop tato.
Rencananya pembukaan pameran akan dilakukan Rabu (18/4) pukul 20.00 WIB oleh dua kurator kawakan Tommy F. Awuy dan Hong Djien Oei dan dimeriahkan penampilan dari band Marjinal, Orkes Moral Pengantar Minum Racun (OM PMR) serta "poetry performing art" dari Amien Kamil.(Editor : Monalisa).
"Melalui pameran ini kami ingin bersuara dalam karya. Besok kita akan lakukan opening pamerannya," kata anggota Taring Babi Bob kepada Antara, di Jakarta, Selasa.
Bob yang juga merupakan musisi dari Band Punk Marjinal itu mengatakan pameran ini digagas oleh Komunitas Taring Babi beserta Refi Mascot dan Amien Kamil. Ide awal pameran adalah keinginan bersuara melalui penggabungan karya seni dalam berbagai bentuk.
"Awalnya gue, Mike (vokalis Marjinal), Refi dan Amien kumpul. Lalu muncul gagasan untuk menampilkan karya seni, ada fotografi, instalasi, lukisan, mural dan lain-lain," jelas Bob.
Bob mengatakan, selain bermusik melalui band Marjinal, ia dan teman-teman di Komunitas Taring Babi juga kerap menampilkan karya dalam bentuk aktivitas senirupa dan lukis.
Konsep no border, no class (tanpa batas, tanpa kelas) diambil untuk menunjukkan bahwa dalam berkehidupan sebaiknya tidak ada batasan ruang atas keragaman manusia.
"Batasan itu justru yang membuat kita terpuruk. Contohnya gue punk, kalau gue memiliki batas, gue akan selalu menjauh dari komunitas lain, padahal banyak komunitas lain yang beragam seperti ada pengajian, majelis taklim dan lain-lain," kata Bob yang pernah beberapa kali bermusik bersama Marjinal di acara-acara Majelis Taklim itu.
Bob mengatakan dengan menabrak batas-batasan yang ada, maka tidak akan ada perilaku membeda-bedakan kelas antar sesama manusia. Kehidupan tanpa batas yang dimaksud adalah membuka diri dan mau belajar dari orang lain.
"Tanpa batas artinya kita terbuka dengan keragaman, mau kaya-miskin, ganteng-jelek, hitam-putih-coklat, pintar-bodoh, semua sama, manusia. Tanpa batas artinya kita membuka diri, belajar dari orang lain," ujar Bob.
Komunitas Taring Babi merupakan komunitas anak-anak punk yang terbuka bagi siapapun. Mereka akan menampilkan belasan seni lukis serta senirupa dalam pameran tersebut.
Baca juga: Taring Babi belajar hidup bersih dari punk Jepang
Sementara Refi Mascot, fotografer dokumenter Tanah Air yang kini menetap di Australia, akan menghadirkan sejumlah hasil karya fotografinya.
Sedangkan Amien Kamil seorang penyair sekaligus pelukis dan seniman instalasi akan menampilkan berbagai macam seni lukis dan karya instalasinya.
Pameran "Pang! No Border, No Class" akan berlangsung 18-30 April 2018. Pameran akan diikuti kegiatan workshop seni cukil kayu, sesi diskusi seni, hingga workshop tato.
Rencananya pembukaan pameran akan dilakukan Rabu (18/4) pukul 20.00 WIB oleh dua kurator kawakan Tommy F. Awuy dan Hong Djien Oei dan dimeriahkan penampilan dari band Marjinal, Orkes Moral Pengantar Minum Racun (OM PMR) serta "poetry performing art" dari Amien Kamil.(Editor : Monalisa).
Pewarta : Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor:
Totok Marwoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024