Logo Header Antaranews Jateng

ACT fokus bantuan pangan siap santap di Bengkulu

Selasa, 30 April 2019 18:34 WIB
Image Print
Armada ACT mengangkut bantuan untuk korban banjir di Bengkulu (Foto: Dok. ACT)
Semarang (ANTARA) - Kepala Cabang Aaksi Cepat Tanggap Jawa Tengah (ACT Jateng) Sri Suroto menyatakan aktivitas Tim ACT di Bengkulu pada Selasa (30/4) akan lebih difokuskan pada bantuan pangan siap santap dan distribusi logistik awal kepada korban. 

Namun ke depannya, Suroto menjelaskan diperlukan kembali penguatan posko-posko di Bengkulu dan penambahan posko lain mengingat kondisi lokasi saat ini. 

“Kami di Jawa Tengah juga tetap siaga serta mengajak masyarakat untuk memberikan kepedulian terbaiknya. Insya Allah tim relawan kami juga siap diberangkatkan apabila dari ACT pusat menugaskan," tambah Sri Suroto dalam siaran pers yang diterima di Semarang, Selasa.

Hari ketiga sejak banjir melanda Bengkulu pada Ahad (28/4), jumlah pengungsi masih masif, meski banjir perlahan mulai surut. 

Giyanto selaku Ketua Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Jateng yang mendapatkan informasi dari relawan yang tergabung dalam MRI Bengkulu mengatakan warga masih ada yang bertahan di sekitar rumah dengan mendirikan tenda darurat atau berteduh di posko.

"Pengungsian masih masif. Banjir di wilayah kota mulai surut, tetapi di beberapa kabupaten masih terendam. Jalan dan jembatan juga banyak yang putus sehingga bantuan dan tim penyelamat (rescue) belum bisa masuk karena akses kami jadi terbatas juga," tutur Giyanto mengutip  informasi tim di lapangan. 

Giyanto menytakan pada Selasa pagi (30/4) MRI-ACT sudah membuat dapur umum di beberapa titik lokasi yang nantinya akan dibagikan untuk para penyintas banjir.

Sejak Jumat (26/4) malam, hampir seluruh wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu terendam banjir. Kondisi banjir yang cukup parah membuat beberapa warga terpaksa mengungsi ke posko-posko, salah satunya yang didirikan oleh ACT.

Banjir yang diperkirakan terjadi karena intensitas hujan yang tinggi selama 2 hari berturut-turut ini menyebabkan sejumlah jalur transportasi terputus, baik antarkabupaten maupun antarprovinsi, yang menghubungkan Bengkulu dengan Sumatera Selatan, serta Bengkulu dengan Lampung.  

60 ton logistik
Menghadapi bencana tersebut, ACT bertindak cepat dengan mendirikan Posko Kemanusiaan dan Dapur Umum yang tersebar di lima titik terdampak banjir maupun longsor. 

Bantuan diyakini semakin bertambah dengan pemberangkatan truk kemanusiaan dan armada bantuan yang dikirimkan pada Senin (29/4).

"Koordinasi dengan lintas lini dengan tim di wilayah Bengkulu, baru saja tuntas. Karena ke depannya, kita akan membentuk kerangka aksi bantuan. Kemudian juga kita akan meluaskan aksi, juga meningkatkan volume dan kekuatan aksi ini," jelas Bambang Triyono selaku Direktur Global Humanity Response ACT.

Kerangka aksi bantuan dalam waktu dekat ini diantaranya pengiriman 60 ton bantuan logistik yang diberangkatkan dengan truk dari gudang Humanity Distribution Center ACT di Gunung Sindur, Bogor. 

Bantuan logistik yang dikirimkan di antaranya sembako, selimut, popok bayi, susu, biskuit, termasuk juga pakaian untuk korban banjir Bengkulu. 

Bantuan diberangkatkan pada Senin (29/4) sore, bersamaan dengan pengiriman 3 jenis armada. Mereka di antaranya 3 unit mobil rescue, 1 unit Humanity Food Truck, dan 1 unit ambulans pre-hospital untuk fase darurat.***
 

Pewarta :
Editor: Achmad Zaenal M
COPYRIGHT © ANTARA 2024