Rybarikova korban kedua petenis muda Gauff di Wimbledon
Kamis, 4 Juli 2019 08:18 WIB
Petenis termuda di Era Open ini Gauff terus membuat sejarah di Wimbledon, sebelumnya mengalahkan Venus Williams pada laga pembuka dengan dua set langsung, serta menjadi petenis termuda sejak tahun 1991.
"Tiga hari terakhir ini benar-benar mengejutkan. Ini menunjukkan jika kita bekerja keras, kita bisa mencapai tujuan yang diinginkan. Minggu lalu saya tidak menyangka akan sampai ke titik ini. Ini berarti saya harus siap untuk semuanya," tutur petenis muda asal Amerika Serikat itu, melansir wtatennis.com, Kamis.
Rybarikova, mantan pemain Top 20 yang gemar bermain di rumput, dikalahkan Gauff yang mencetak 18 winners dan dua ace untuk memastikan tempatnya di putaran ketiga.
Baca juga: Azarenka melenggang ke putaran ketiga setelah tundukkan Tomljanovic
Baca juga: Svitolina ke putaran tiga dengan mudah akibat Gasparyan cedera
"Aku percaya segala sesuatu yang terjadi karena suatu alasan. Orang-orang mengatakan kepada saya untuk terus bekerja keras dan waktunya akan tiba," katanya.
Gauff tidak menghadapi break point tunggal pada set pembuka, menggunakan permainan menyerang kreatifnya sejak awal melawan Rybarikova.
Selain itu, Gauff juga mampu mengimbangi gaya permainan Rybarikova yang rumit, misalnya dengan menghadang tembakan dari depan net dan sesekali melakukan pukulan jarak jauh layaknya petenis senior.
Pola yang sama juga terjadi pada set kedua, ketika Gauff terus menjaga momentumnya untuk break lebih awal dan meraih keunggulan 2-1.
Dia memiliki sepasang peluang break lainnya pada 3-2, tetapi dia tidak membutuhkannya karena bisa menundukkan Rybarikova dengan memastikan kemenangan dua set langsung.
"Saya pikir bukan karena tenis saya membaik, itu lebih pada strategi. Ini jelas merupakan tantangan," katanya.
Tantangan bagi Gauff berikutnya adalah Polona Hercog, yang sebelumnya menyingkirkan Madison Keys dengan dua set langsung 6-2, 6-4.
Baca juga: Sharapova dan Muguruza tersingkir, Kvitova sukses melaju
Pewarta : Roy Rosa Bachtiar
Editor:
Antarajateng
COPYRIGHT © ANTARA 2024