Dikandaskan Thailand, bulu tangkis putri Indonesia harus puas medali perak
Selasa, 3 Desember 2019 14:19 WIB
Jakarta (ANTARA) - Regu bulu tangkis putri Indonesia harus puas dengan medali perak SEA Games 2019 usai ditumbangkan Thailand 1-3 di final yang berlangsung di Muntilupa Sport Complex Manila, Selasa.
Di partai pertama, Gregoria Mariska Tunjung kalah dari Ratchanock Itanon. Ganda pertama Ketut Mahadewi/Apriyani Rahayu menyamakan skor 1-1.
Baca juga: Final bulu tangkis beregu putri: Indonesia akan curi poin di tunggal
Pada partai ketiga, Fitriani kembali membuat Indonesia tertinggal.
Pada partai keempat, pasangan muda Siti/Ribka tidak mampu menanggung beban berat harus menang untuk menyamakan kedudukan menjadi 2-2.
Mengawali gim pertama, serangkaian kesalahan yang dilakukan ganda kedua Indonesia itu langsung memberi 4 poin untuk lawan.
Siti/Ribka sempat menipiskan selisih angka menjadi 6-5. Namun, setelah itu laju angka pasangan Thailand tak tertahan. Pukulan-pukulan Chaladchalam yang bertangan kidal kerap menyulitkan Siti dan Ribka.
Baca juga: Beregu putri bulu tangkis Indonesia tantang Thailand di final
Pasangan Thailand menutup gim pertama dengan skor 21-8 dalam waktu 13 menit.
Pada gim kedua, pertarungan lebih berimbang. Siti/Ribka berupaya bermain menyerang dengan tidak mengangkat bola. Adu pukulan mendatar pun terjadi.
Baca juga: Ketut/Apriyani samakan kedudukan jadi 1-1
Baca juga: Gregoria cedera, jadi korban lapangan yang licin
Memasuki interval pertama, pasangan Indonesia unggul 11-10. Namun setelah itu, serangkaian kesalahan kembali dilakukan Siti/Ribka, terutama netting yang sering nyangkut. Angka Chaladchalam/Phataimas menjauh menjadi 17-12.
Lima angka kemudian diraih Siti/Ribka, namun pasangan Thailand akhirnya mengakhiri gim kedua dengan skor 21-17.
Kekalahan ini membuat Indonesia gagal meraih emas dari beregu putri.
Untuk nomor beregu putri SEA Games, Thailand kembali mendominasi dengan selalu meraih medali emas dari nomor beregu putri sejak 2011. Ketika itu Thailand membuat pendukung Indonesia yang hadir di Istora Senayan terdiam.
Pewarta : Dadan Ramdani
Editor:
Mugiyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024