Arab Saudi tangkap dua anggota kerajaan, termasuk adik Raja Salman
Sabtu, 7 Maret 2020 14:44 WIB
Putra Mahkota Mohammed bin Salman, putra Raja Salman sekaligus penguasa de facto negara pengekspor minyak utama dunia itu serta sekutu AS, berupaya memperkuat kekuasaan sejak menggulingkan sepupunya, Mohammed bin Nayef, sebagai pewaris takhta dalam kudeta kerajaan 2017. Ia memerintahkan penahanan sejumlah bangsawan dalam aksi antikorupsi selama akhir tahun itu.
Salah satu sumber mengungkapkan penangkapan berlangsung pada Jumat. Reuters belum berhasil menentukan alasan dibalik penahanan tersebut.
Baca juga: Warga Bali Ikut Melepas Keberangkatan Raja Salman Menuju Jepang
Baca juga: Presiden Telepon Raja Salman untuk Ucapkan Selamat Jalan
Sementara itu, The Wall Street Journal (WSJ) melaporkan penahanan dua anggota kerajaan tersebut pada Jumat pagi dan menyebutkan penahanan terkait dengan percobaan kudeta.
Pejabat Arab Saudi belum dapat dihubungi untuk diminta komentar pada Sabtu, demikian juga dengan pemerintah pusat.
Pangeran Ahmed merupakan satu-satunya dari tiga orang yang duduk di Dewan Kesetiaan, yang terdiri atas anggota senior keluarga Al Saud berkuasa, yang tak sudi Mohammed bin Salman menjadi putra mahkota pada 2017, demikian menurut sumber sebelumnya.
Disebutkan pula, sejak saat itu gerak gerik Mohammed bin Nayef dibatasi dan diawasi.
Sejumlah sumber mengatakan beberapa bangsawan yang berupaya mengubah garis suksesi menganggap Ahmed, satu-satunya saudara laki-laki Raja Salman yang masih hidup, sebagai pilihan yang mungkin akan memperoleh dukungan dari anggota kerajaan, aparat keamanan dan sejumlah kekuatan Barat.
Baca juga: Raja Salman Anggap Indonesia Rumah Kedua
Baca juga: Pengamat : Raja Salman Tingkatkan Citra Jokowi
Sumber: Reuters
Pewarta : Asri Mayang Sari
Editor:
Antarajateng
COPYRIGHT © ANTARA 2024