Logo Header Antaranews Jateng

Jumlah kasus COVID-19 di Jateng masih tinggi, legislator ingatkan gubernur

Selasa, 2 Februari 2021 00:13 WIB
Image Print
Anggota Komisi E DPRD Jateng Yudi Indras Wiendarto. (ANTARA/HO-Dok)
Semarang (ANTARA) -
Kalangan anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah mengingatkan Gubernur Ganjar Pranowo terkait dengan masih tingginya kasus COVID-19 di Jateng.

"Kenyataannya, tambahan kasus positif COVID-19 di Jateng masih tinggi. Yang harus terus dilakukan adalah sosialisasi dan edukasi yang tepat dalam penerapan protokol kesehatan," kata anggota Komisi E DPRD Jateng Yudi Indras Wiendarto di Semarang, Senin.

Menurut dia, pelaksanaan vaksinasi COVID-19 untuk tenaga kesehatan di Jateng yang cukup cepat tidak boleh menjadi suatu euforia karena selain kasus positifnya masih tinggi juga 18 kabupaten/kota di Jateng masuk zona merah.

Pemprov Jateng didesak terus memberikan sosialisasi dan edukasi yang tepat pada masyarakat mengenai vaksinasi serta penerapan protokol kesehatan.

Terkait dengan masih adanya selisih jumlah kasus COVID-19 di Jateng pada data BNPB dan Pemprov Jateng, Yudi mengaku tidak mempermasalahkannya.

"Namun melihat angkanya sama-sama besar, maka Pemprov Jateng kembali diingatkan untuk terus menekan angka penyebaran COVID-19," ujar politikus Partai Gerindra itu.

Menurut dia, saat ini penyebaran COVID-19 sudah tidak lagi mengenal klaster karena sudah menyebar di semua usia dan semua kelas masyarakat.
 
"Apalagi saat ini ada 18 kabupaten/kota di Jateng yang masuk dalam zona merah COVID-19," katanya.

Data dari BNPB menyebut 18 kabupaten/kota itu adalah Kabupaten Karanganyar, Purworejo, Banyumas, Wonogiri, Kebumen, Pemalang, Rembang, Purbalingga, Magelang, Pati, Banjarnegara, Batang, Brebes, Kendal, serta Kota Semarang, Surakarta, Magelang, dan Kota Tegal.

"Pemerintah kabupaten/kota juga mesti berusaha lebih serius dan sungguh-sungguh dalam melakukan edukasi dan sosialisasi protokol kesehatan," ujarnya.

Selanjutnya Yudi mengatakan bahwa jika memang diperlukan maka Pemprov Jateng bisa saja melakukan "refocusing" anggaran lagi pada 2021 dengan catatan anggaran itu harus fokus digunakan untuk penurunan angka COVID-19, terutama mempercepat pelaksanaan vaksinasi kepada semua kalangan masyarakat.

Berdasarkan data dari BNPB, tercatat pertambahan 1.115 kasus COVID-19 di Jateng pada Minggu (31/1) dan tambahan kasus itu menjadikan Jatemg berada di peringkat ketiga se-Indonesia setelah DKI Jakarta 3.474 kasus dan Jawa Barat 2.848 kasus.

Dengan tambahan kasus itu, total sudah ada 125.355 kasus positif COVID-19 di Jateng dengan angka sembuh 80.512 dan 5.384 orang meninggal dunia.
 
Angka ini memiliki selisih dengan yang diunggah di corona.jatengprov.go.id. yakni 10.960 kasus COVID-19 yang masih aktif dan dirawat maupun isolasi, 106.960 orang sembuh, dan 7.990 orang meninggal dunia.***


Pewarta :
Editor: Wisnu Adhi Nugroho
COPYRIGHT © ANTARA 2024