Logo Header Antaranews Jateng

Kepribadian Sudi Silalahi di mata wartawan senior Asro Kamal Rokan

Rabu, 27 Oktober 2021 15:23 WIB
Image Print
Kerabat menaburkan bunga di makam mantan Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta, Selasa (26/10/2021). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.
Jakarta (ANTARA) - Wartawan senior Asro Kamal Rokan mengenang kebaikan dan kepribadian luar biasa dari sosok almarhum Letnan Jenderal (Letjen) TNI Purn Sudi Silalahi yang wafat pada Senin (25/10) malam.

"Kakanda," begitu kalimat pembuka yang ditulis oleh mantan Pemimpin Umum LKBN ANTARA tersebut yang diterima di Jakarta, Rabu.

Setelah mendapat kabar duka kepergian orang kepercayaan Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut, Asro Kamal Rokan langsung mendoakan agar almarhum diberi kemudahan jalannya menghadap sang ilahi.

"Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. Ya Allah, mudahkan jalannya ke Jannatun Nai'm tanpa hisab. Aamiin ya rabbal alamin," kata dia.

Sosok Letjen TNI Purn Sudi Silalahi bukanlah orang yang baru dikenal oleh Asro Rokan Kamal. Keduanya terbilang cukup dekat. Setidaknya hal itu terlihat dari panggilan kakanda dan adinda yang dilontarkan keduanya saat bertemu.

Asro yang juga mantan Pemimpin Redaksi Republika tersebut mengaku secara dekat mengenal almarhum sejak Sudi Silalahi menjabat sebagai Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan pada 2003.

Pada saat itu, SBY adalah Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam)

Asro Kamal Rokan dan Sudi Silalahi juga sering berkomunikasi dan berbincang soal hukum dan politik. Sejak pertemuan tersebut, keduanya saling menyapa dengan sebutan kakanda dan adinda.

"Senyum tidak pernah lepas dari wajah jenderal ini, ramah, dan suka bercanda. Sama sekali tidak memberi kesan sebagai seorang jenderal dalam posisi penting," kenang dia.

Ia menceritakan masa kecil yang sulit dan didikan disiplin dari ayah Sudi Silalahi yakni Abdu Azis Silalahi yang pada saat itu Kepala Desa di Tanah Jawa, turut membentuk karakternya. Hal itu tercermin dari kedisiplinannya, santun, rendah hati, dan taat beribadah.

Semasa menjabat Sekretaris Kabinet dan Menteri Sekretaris Negara, Sudi aktif mengurus Masjid Baiturrahim di Istana Merdeka di antaranya mempercantik dan mengganti karpet.

Bahkan, ketika Republika memberitakan tentang penyempurnaan arah kiblat, Sudi dengan cepat melakukan penyempurnaan arah kiblat Masjid Baiturrahim tersebut.

Namun, kendati diketahui sebagai sosok muslim yang tergolong taat, tidak sedikit pula orang menyangka Sudi bukan pemeluk islam.

Asro bercerita ketika menjabat sebagai Pangdam Brawijaya, Sudi Silalahi pernah ditolak oleh tokoh-tokoh agama karena menduga beliau nonmuslim. Bahkan, sempat ditolak berceramah. Padahal, ia termasuk muslim yang taat. Di sisi lain, tak jarang pula Sudi Silalahi menerima ucapan selamat natal dan tahun baru dari banyak pihak.

Letjen TNI Purn Sudi Silalahi telah pergi selamanya. Presiden RI Ke-6 RI SBY, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Boediono serta sejumlah sahabatnya hadir di pemakaman TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (26/10) siang.

Terakhir, ia mendoakan agar almarhum diberi surga oleh Allah SWT.

"Pergilah kakanda dengan semua amal dan kebaikan yang telah ditebarkan. Kami pun akan menyusul seperti daun-daun lepas dari tangkainya dan rebah ke bumi ciptaan Allah," ujar dia.

"Surga Insya Allah. Beliau orang baik dan banyak jasanya," kata SBY saat ditemui wartawan di TMP Kalibata.

Pewarta :
Editor: Achmad Zaenal M
COPYRIGHT © ANTARA 2024