Logo Header Antaranews Jateng

BPBD Semarang: Kebakaran lahan kosong bisa karena faktor alam

Kamis, 14 September 2023 18:32 WIB
Image Print
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang Endro P Martanto. (ANTARA/Zuhdiar Laeis)
Semarang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang mengingatkan bahwa kebakaran lahan kosong yang belakangan kerap terjadi seiring musim kemarau panjang bisa disebabkan oleh faktor alam sehingga perlu waspada.

Kepala BPBD Kota Semarang Endro P Martanto, di Semarang, Kamis, menjelaskan bahwa bencana yang harus diwaspadai saat kemarau panjang sebagai dampak El Nino bukan hanya kekurangan air bersih, tetapi juga kebakaran.



"Kebakaran yang hampir setiap hari terjadi di Kota Semarang. Kami punya sistem laporan yang masuk (kebakaran) dari ilalang kering yang terbakar. Ini karena kadang-kadang orang tidak sengaja membuang puntung rokok di sembarang tempat," katanya.

Namun, kata dia, ternyata kebakaran ilalang juga bisa disebabkan faktor alam, seiring dengan kondisi kering yang musim kemarau panjang terdampak El Nino, yakni dari gesekan antar-ilalang kering sendiri.

"Kami kemarin juga melihat laporan karena gesekan ilalang kering sendiri yang menimbulkan api. Kemarin (kebakaran) di Wonosari, saya melihat titik apinya jauh dari tempat yang bisa dijangkau orang," katanya.



Karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk waspada dan berupaya mencegah terjadinya kebakaran, salah satunya membersihkan lahan kosong secara rutin dari ilalang kering dan sampah.

Menurut dia, sesuai dengan yang diatur dalam Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, ada tiga bentuk penanggulangan bencana, yakni sebelum, saat, dan sesudah terjadi bencana.

"Makanya, Ibu Wali Kota saat ini juga menginstruksikan terus jajaran camat dan lurah untuk kerja bakti pembersihan ilalang kering," kata Endro.

Selain lahan kosong, kata dia, kebakaran juga rawan terjadi pada rumah ataupun ruko, namun biasanya diakibatkan kelalaian, seperti yang baru saja terjadi karena lupa mencabut setrika.



"Kalau ini karena kelalaian ya. Namun, kalau yang ilalang ini, saya mengatakan susah. Karena bukan disebabkan manusia, tetapi karena gesekan ini (ilalang)," pungkasnya.

Sebelumnya, Dinas Pemadam Kebakaran Kota Semarang juga mengakui bahwa musim kemarau panjang membuat dalam beberapa waktu terakhir marak terjadinya kebakaran yang kebanyakan adalah lahan kosong dan ilalang.

Kepala Dinas Damkar Kota Semarang Nurkholis menyebutkan lahan kosong atau kaveling yang belum dibangun rawan ditumbuhi ilalang yang pada musim kemarau sekarang menjadi kering dan rawan terbakar.

Karena itu, pengembang perumahan diminta mengawasi dan rutin membersihkan lahan kosong yang menjadi proyek mereka untuk mencegah kasus kebakaran.

Baca juga: Menparekraf sebut kebakaran di Bromo pengaruhi okupansi hotel

Pewarta :
Editor: Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2024