Logo Header Antaranews Jateng

Kios Pandawa Kita, upaya TPID-BI Jateng stabilkan harga pangan

Kamis, 16 November 2023 08:55 WIB
Image Print
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah Rahmat Dwisaputra (kiri), Penjabat Gubernur Jateng Nana Sudjana (dua dari kiri), dan Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu (kanan), saat peresmian Kios Pandawa Kita, di Pasar Kanjengan, Semarang, Rabu (15/11/2023). (ANTARA/HO-Bank Indonesia)
Semarang (ANTARA) - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Semarang bersinergi dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah meresmikan Kios Pangan Aman Tersedia Untuk Warga Kita (Pandawa Kita) sebagai langkah menstabilkan harga pangan.

Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, di Semarang, Rabu, menjelaskan bahwa Kios Pandawa Kita sebenarnya merupakan kepanjangan tangan dari program pasar murah Pak Rahman (Pasar Pangan Rakyat Murah dan Aman).

"Di Pak Rahman, kami berkolaborasi dengan BUMP (badan usaha milik petani), BUMN (badan usaha milik negara), sudah berjalan di (kantor) kecamatan, kelurahan, tempat ibadah, dan mengarah ke kalangan industri," kata Ita, sapaan akrabnya.

Kios Pandawa Kita merupakan salah satu tindak lanjut dari High Level Meeting (HLM) dan Rakorwil TPID Provinsi Jawa Tengah yang telah dilaksanakan pada September dan Oktober 2023.

Sebagai langkah awal, Kios Pandawa Kita yang terletak di Pasar Kanjengan Semarang menyediakan delapan ton beras dalam kemasan 2,5 kilogram dan 5 kg yang dapat dibeli oleh masyarakat.

Ke depan, kata Ita, Kios Pandawa Kita tidak hanya menyediakan beras, tetapi juga komoditas lainnya yang selama ini rawan mengalami fluktuasi harga, seperti gula, minyak goreng, hingga bawang merah.

Kepala Perwakilan BI Jateng Rahmat Dwisaputra menyampaikan bahwa Kios Pandawa Kita dapat menjadi langkah awal efisiensi rantai distribusi beras di Jateng dengan menggandeng BUMP PT. Lumpang Semar Sejahtera.

Komoditas beras yang dijual di Kios Pandawa Kita, kata dia, memiliki selisih antara Rp1.000-2.500 per kg karena ada pemotongan rantai pemasaran yang dilakukan melalui peran BUMP.

"Kenapa bisa lebih murah? Ada 4-5 titik yang kami potong. BUMP berperan sebagai 'offtaker', sebagai penggiling, pengemas, sekaligus pemasar atau ritel. Jadi, kan terpotong banyak," katanya.

Rahmat berharap kapasitas penjualan beras akan terus bertambah ke depan dan Kios Pandawa Kita menjadi "market price reference" atau acuan harga bagi pedagang di luar sehingga upaya pengendalian harga berjalan efektif.
 
Masyarakat sedang berbelanja di Kios Pandawa Kita, Pasar Kanjengan, Semarang, Rabu 915/11/2023). (ANTARA/Zuhdiar Laeis)


Sementara itu, Penjabat Gubernur Jateng Nana Sudjana mengapresiasi atas kerjasama yang dilakukan oleh Kantor Perwakilan BI Jawa Tengah dan TPID Kota Semarang dalam upaya pengendalian harga komoditas.

Diharapkan, kata dia, kios bersama tersebut dapat direplikasi di kabupaten/kota yang lain di Jateng sebagai upaya penguatan ketahanan pangan dan pengendalian inflasi.


 

Pewarta :
Editor: Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2024