Logo Header Antaranews Jateng

Menggeliatnya investasi Kota Atlas di tengah ancaman banjir

Senin, 20 November 2023 11:29 WIB
Image Print
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu saat mengecek Rumah Pompa Sungai Tenggang, Semarang, Rabu (15/11/2023). ANTARA/HO-Pemkot Semarang
Di tengah ancaman banjir, memang sempat ada kekhawatiran bahwa investasi di Kota Semarang akan mandek atau macet karena banyak investor lari, tidak mau mengambil risiko, dan sebagainya.

Apalagi Indonesia, termasuk Semarang, baru saja dihantam gelombang pandemi COVID-19 yang nyaris meluluhlantakkan berbagai sektor kehidupan, khususnya ekonomi dan investasi.

Akan tetapi nyatanya, pada tahun ini Kota Semarang justru menjadi jujukan investor, yang dibuktikan dengan berdirinya mal dan hotel baru, diawali Mal The Park di Jalan Madukoro yang diresmikan Maret lalu.

Beberapa mal menyusul kemudian, seperti Mal Uptown BSB City yang berada di daerah Mijen yang diresmikan Juni 2023, lalu Hotel REZ yang baru saja dibuka pada awal November.

Pada tahun sama, beberapa mal baru sudah mulai proses pembangunan, seperti Mal 23 Semarang di kawasan Pearl of Java (POJ) Pantai Marina dan Padma Piazza di Semarang Barat.

Rencananya juga hadir Superblock Pakuwon Mal di kawasan Bukit Gombel Lama, Semarang. Belum lagi, tiga hotel bintang lima yang akan dibangun PT Hotel Candi Baru, perusahaan induk Sidomuncul.

Sebagai orang nomor satu di Kota Semarang, Ita menyampaikan bahwa kemudahan perizinan juga menjadi kunci penting dalam mendorong kalangan investor masuk dan menanamkan usahanya.

"Kalau dulu investor mengurus izin sendiri-sendiri, sekarang saya buatkan Zoom (daring) karena ketemu susah. Di sana, ada dinas-dinas terkait dan calon investor melakukan paparan," ungkapnya.

Dalam rapat daring itu, jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) terkait juga akan memberikan informasi tentang perizinan secara lengkap dan jelas kepada para calon investor.

Di antaranya, Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP), Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin), hingga Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (Amdal), termasuk dokumen krusial yang harus terpenuhi yaitu, Keterangan Rencana Kota (KRK).

Dengan terobosan kemudahan perizinan itu, Pemkot Semarang optimistis geliat investasi akan semakin meningkat, sebab investor sudah merasa nyaman berinvestasi di Kota Semarang.

Meski prosesnya mudah dan cepat, Ita memastikan bahwa investasi yang masuk di Kota Semarang tetap menekankan pada regulasi sesuai dengan perundang-undangan.

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Kota Semarang memaparkan bahwa target investasi tahun ini mencapai Rp25,6 triliun, dan saat ini sudah menyentuh 90 persen.

Dari catatan DPM-PTSP Kota Semarang, kalangan pengusaha yang sudah menanamkan modalnya di Kota Semarang, mulai sektor perhotelan, mal, pusat perbelanjaan, hingga industri.

"Lepas dari pandemi COVID-19, investasi di Kota Semarang mulai tumbuh dan terus berkembang. Kami optimistis bisa mengejar (kekurangan) yang 10 persen itu. Bahkan, lebih," pungkas Kepala DPM-PTSP Kota Semarang Diah Supartiningtias.

Transparansi dan kemudahan perizinan yang didukung oleh perbaikan infrastruktur serta ekosistem bisnis, menjadikan Ibu Kota Jawa Tengah ini tetap memikat para investor.

 


Editor: Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2024